SURABAYAONLINE.CO, Banyuwangi – Sebanyak 45 utusan Radio Komunitas (Rakom) se-Kabupaten Banyuwangi, Minggu (14/10/2023), mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Blambangan Hotel ILLIRA Banyuwangi. Acara ini terselenggara atas kerja sama antara Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) dengan Sekretaris Nasional Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI).
Tampil sebagai pemateri Ketua JRKI Pusat B. Adi Rumansyah, Ketua KPUD Kabupaten Banyuwangi, Dwi Anggraini dan Ketua Politik dan Kepemiluan Dignity Indonesia, Aris Setiawan Yodi.
Kepala Bidang Advokasi JRKI Pusat, Ahmad Rofahan bertindak sebagai moderator.
Acara FGD bertema KPU RI dan JRKI siap berkolaborasi untuk Sukseskan Pemilu 2024 ini berlangsung di dua tempat, yakni Cirebon (Jawa Barat) dan Banyuwangi (Jawa Timur).
Acara di Banyuwangi diawali dengan pembacaan puisi berjudul “Kursi Kursi Kursi” oleh penyair Pramoe dan penampilan keyboard oleh Komunitas Difabel dan Budaya.
Melalui makalah berjudul “Peran Rakom sebagai Media Demokrasi pada Pemilu 2024” mengingatkan para pengelola Radio Komunitas bahwa fungsi radio terkait penyampai dan penerima informasi.
“Jika penyiar Rakom sampai salah menyampaikan informasi terkait Pemilu 2024, fatal akibatnya bagi masyarakat pendengar radio,” ujarnya.
Itu sebabnya, Adi melanjutkan, ada baiknya jika penyiar Rakom memeriksa kembali kebenaran yang hendak disampaikan.
Adi Rumansyah kemudian salah satu cara cek berita hoax atau tidak. Yakni melalui Chatboat lewat nomor WA 0859-2160-0500 atau dengan cara mengakses www.cekfakta.com.
“Ingat ya, tagline Rakom itu bikin warga makin cerdas. Bukan malah bikin pendengar jadi korban berita hoax,” demikian Adi Rumansyah.
Organisasi JRKI berdiri 2002 yang kemudian melakukan advokasi hingga keberadaan Lembaga Penyiaran Komunitas sehingga keberadaan Rakom diakui pemerintah seperti tertuang dalam UU Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran.
Hingga saat ini tercatat ada 350 Rakom, tersebar di 23 provinsi di seluruh Indonesia. JRKI juga sudah tercatat sebagai anggota paguyuban radio komunitas se Asia-Pasifik.
Makalah Ketua KPUD Kabupaten Banyuwangi, Dwi Anggraini membawakan materi berjudul “Sinergitas dan Kolaborasi dalam rangka Menyukseskan Pemilu 2024.”
Selain mengucapkan terima kasih dengan bantuan JRKI Dwi Anggraini mengimbau penyiar Rakom mengajak masyarakat jadi pemilih yang cerdas.
Dwi menambahkan, untuk sosialisasi Pemilu 2024, di kantor KPUD Banyuwangi ada ruangan khusus yang disebut sebagai “Rumah Pintar.”
“Silahkan semua anggota masyarakat berkunjung ke ‘Rumah Pintar’ KPUD Banyuwangi untuk memahami seluk-beluk dan mendapatkan berbagai informasi terkait Pemilu 2024,” jelasnya.
Sedangkan Aris Setyawan Yodi, lewat kegiatan sosialisasi yang masif partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 semakin meningkat. Karena, berdasarkan hasil survei, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangat rendah.
Dijelaskan Aris, sistem pemilu di Indonesia adalah yang terbaik bila dibandingkan dengan India, Pakistan dan Amerika Serikat. Di Indonesia suara pemilih sangat berharga. “Dengan sistem one man one vote, suara kita sama dengan suara seorang bupati, gubernur dan bahkan suara yang diberikan presiden,” tegas Aris.
Jika tingkat partisipasi masyarakat Indonesia di Pemilu 2024 bisa di atas 90 persen, “Indonesia akan jadi negara demokrasi terbesar dan terbaik di dunia,” katanya.
Berdasarkan hasil survei, pemilih muda dan pemilih pemula di Pemilu 2024 angkanya mencapai 57 persen. “Karena itu peran Rakom membantu KPU melakukan sosialisasi Pemilu 2024 amatlah penting,” kata Aris Setyawan Yodi. (yw)