SURABAYAONLINE.CO-Makassar – Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dikepung banjir, setelah hujan deras disertai angin kecang melanda daerah in selama dua hari. Akibatnya jalur jalan antar daerah yang menghubungkan dengan kota Makassar terputus sejenak.
Jalur jalan kabupaten Gowa menuju kota Makassar Selasa (22/1) hingga Rabu (23/1) tak bisa dilewati kendaraan roda empat dan roda dua. Jembatan kembar yang merupakan satu-satunya akses jalan Gowa – Makassar, ditutup karena dikhawatirkan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Sebab ketinggian air melewati batas normal, setelah pintu air bendungan Bilibili dibuka.
Tak hanya itu, jalur jalan yang menghubungkan kabupaten Maros dengan kota Makassar, juga tak bisa dilewati para pengendara sepeda motor maupun mobil karena ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Akibatnya ribuan kendaraan dan mobil angkutan dari berbagai kabupaten di wilayah utara Sulsel, maupun dari Sulbar, Kendari (Sultra), Palu (Sulteng), Manado (Sulut) dan Gorontalo menumpuk di Maros. Sementara kendaraan dari Makassar yang menuju sejumlah daerah tersebut di atas menumpuk di sekitar bandara lama Sultan Hasanuddin Makassar.
Namun, sekitar pukul 13.00 wita, Rabu (23/1), kendaraan yang menumpuk di Maros dan sekitar bandara lama Hasanuddin, sudah bisa bergerak ke Makassar maupun sebaliknya. Begitu pula jalur jalan yang menghubungkan Gowa -Makassar juga sudah bisa dilewati, meski masih digenangi air banjir.
Sementara di Kota Makassar sejumlah perumahan warga juga tak luput dari genangan air banjir. Seperti perumahan Kodam 3 di kecamatan Biringknaya, Makassar warga sempat dievakuasi menggunakan speed boad. Banjir juga merendam perumahan BTN Antara, Asal Mula, sebagian perumahan PSR dan BPS 2.
Anto, mengatakan mobil angkutan umum dari Tana Toraja tertahan di kabupaten Pangkep. Mereka baru bisa tembus hingga ke Makassar pada pukul 00 wita malam tadi. Kata dia, tarif ajek di Pangkep mencapai Rp 200 ribu per orang, meski jaraknya relatif dekat. Sedangkan gorengan yang dijual dipinggir jalan dijual dengan harga Rp 5000, padahal hari-hari biasa hanya dijual Rp 1000 per biji.
Kondisi cuaca di Makassar, Kamis (24/1), relatif cerah. Hanya pagi hari masih terjadi hujan disertai angin, namun sudah tidak terlalu deras dan lama. HM