SURABAYAONLINE.CO, Jakarta – Archipelago terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang setara bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Sebagai operator hotel terbesar di Asia Tenggara, Archipelago percaya bahwa keberagaman bukan hanya sebuah nilai abstrak, tetapi juga kekuatan yang mendorong inovasi dan keunggulan.
Dengan lebih dari 300 properti yang tersebar, Archipelago membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk bergabung dan berkembang bersama industri perhotelan.
“Keunggulan tidak hanya tentang bagaimana kita memberikan pelayanan terbaik kepada tamu, tetapi juga bagaimana kita menciptakan lingkungan kerja yang dapat memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Kami percaya bahwa dengan membangun tim yang inklusif dan beragam, kita tidak hanya memperkuat perusahaan tetapi juga memberikan dampak sosial yang lebih luas,” ujar CEO dari Archipelago John Flood, Kamis (15/5).
Dalam upaya menciptakan tempat kerja yang lebih inklusif, Archipelago dan jaringan hotelnya seperti Aston, The Alana, Quest, dan favehotel, secara aktif merekrut individu dengan berbagai latar belakang dan kondisi. Kesempatan kerja ini terbuka bagi penyandang dwarfisme, autisme dalam spektrum tertentu, tuna rungu, tuna wicara, paraplegia, hingga tuna netra.
“Para penyandang disabilitas ini mengisi berbagai posisi di berbagai departemen atau divisi seperti front office, finance, F&B product, F&B service, housekeeping dan juga engineering,” tambah John Flood.
Program perekrutan inklusif ini sudah diterapkan di berbagai properti Archipelago di Jakarta, Tasikmalaya, Kuta, Mataram, Yogyakarta, Gorontalo, Jambi, Pamanukan, Bandung, dan Sidoarjo. Dengan cakupan yang luas ini, Archipelago berharap dapat memberikan kesempatan kerja bagi lebih banyak individu penyandang disabilitas yang ingin berkarya dan berkembang di industri perhotelan.
Sebagai bagian dari komitmennya, Archipelago juga menyediakan berbagai bentuk dukungan bagi karyawan penyandang disabilitas. Perusahaan memastikan bahwa lingkungan kerja di setiap propertinya memiliki aksesibilitas yang memadai serta program pelatihan yang dirancang untuk membantu mereka berkembang.
Program pelatihan ini mencakup pelatihan keterampilan kerja, pendampingan dan mentoring, serta peningkatan kesadaran dan edukasi. Melalui inisiatif inklusif ini, Archipelago secara khusus menekankan dua nilai utama, yakni Welas Asih dan Integritas.
Welas Asih tercermin dalam keyakinan bahwa selalu memungkinkan untuk berbuat baik. Sementara itu, Integritas diwujudkan dalam komitmen Archipelago untuk bersikap jujur, konsisten, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakannya—baik saat dilihat, maupun tidak.(*)