Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Dalam Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfiri (1997); Posisi bangsa Arab dan kaum kaumnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Arab Ba’idah, yaitu kaum kaum terdahulu seperti: Kaum Tsamud, Thadm, Jadis, Imlaq, dan lain lain.
2. Arab Aribah, yaitu kaum kaum Arab keturunan Qahthaniyah.
3. Arab Musta’rabah, yaitu kaum kaum Arab keturunan Nabi Isma’il.
Tentang Arab Musta’rabah adalah cikal bakal kakek mereka yang tertua, yakni Nabi Ibrahim, yang berasal dari negeri Irak.
Ibrahim hijrah dari Irak, menyusuri berbagai negeri, hinggak akhirnya sampai ke Mesir. Penguasa Mesir waktu itu adalah Fir’aun.
Selama hidupnya Nabi Ibrahim berdusta cuma tiga kali. Bandingkan dengan kita, setiap hari tak luput dengan kedustaan, puluhan, ratusan bahkan bisa ribuan dusta yang kita lakukan sepanjang hidup kita.
Pertama kali dusta Nabi Ibrahim adalah yang berkaitan dengan Dzat ALLOH, yaitu saat Nabi Ibrahim berkata:” Sesungguhnya aku sakit.” (QS. Ash-Shaaffaat : 89) dan dusta kedua saat dia mengucapkan:”…. tapi berhala yang paling besar inilah yang melakukannya.” (QS. Al-Anbiyaa’ : 63)
Dusta Nabi Ibrahim yang ketiga adalah saat ia mengalami peristiwa yang luar biasa, yakni ketika menghadap raja Fir’aun disertai istrinya: Sarah yang cantik sekali.
Nabi Ibrahim mengatakan bahwa Sarah adalah saudara perempuannya (Sebab kalau mengaku Sarah adalah istrinya, Nabi Ibrahim akan dibunuh oleh Fir’aun raja yang kejam, sehingga Fir’aun bisa merampas Sarah)
Terjadilah suatu peristiwa yang dahsyat! Raja Fir’aun yang bernafsu ingin menjamah Sarah, tangannya kaku, seperti pasak kayu, terbelenggu dengan keras, lalu raja berkata kepada Sarah:” Berdoalah kepada TUHANMU agar DIA membebaskan tanganku dan aku berjanji tidak akan berbuat keji lagi kepadamu!”
Sarah pun berdoa, begitu tangan raja bebas, ia ingin menjamah lagi. Hal ini diulang terus sampai tiga kali.
Karena ketakutan, raja mengusir Nabi Ibrahim dan Sarah dari kerajaan serta menghadiahi seorang pelayan bernama : Hajar
Kelak Hajar dinikahi oleh Nabi Ibrahim, cikal bakal lahirnya Nabi Ismail.