SURABAYAONLINE.CO – Di era serba digital, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi agar mampu bersaing di pasar global. Melalui digitalisasi, UMKM tidak hanya dapat meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memperluas akses pasar.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menunjukkan komitmennya dalam mendukung digitalisasi UMKM dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan berbasis teknologi. Salah satunya adalah workshop videografi menggunakan smartphone, yang diadakan akhir tahun lalu bekerja sama dengan ArtO Community. Kegiatan ini diikuti oleh 56 pelaku UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM).
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi digital untuk promosi. “Mereka antusias meningkatkan kualitas konten visual bisnis menggunakan perangkat yang mudah diakses,” ungkap Adik di Surabaya, Kamis (2/1/2025).
Workshop tersebut mencakup berbagai materi, mulai dari teknik pengambilan gambar, pencahayaan, pengaturan angle, hingga editing video. Peserta juga dibekali strategi pembuatan konten video yang efektif untuk memasarkan produk atau jasa mereka. Selain itu, ArtO Community memberikan pendampingan intensif selama satu minggu untuk memastikan materi yang diterima dapat langsung diaplikasikan.
Adik menjelaskan, digitalisasi membawa banyak manfaat signifikan bagi UMKM. Pertama, meningkatkan kualitas konten digital yang menjadi ujung tombak promosi di era modern. Kedua, pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi yang terjangkau untuk menghasilkan konten visual berkualitas tanpa investasi besar dalam peralatan. Ketiga, digitalisasi memberi pengetahuan baru yang mendukung pertumbuhan bisnis.
“Peluang pasar digital di dunia sangat terbuka, tetapi Indonesia baru memanfaatkan 8 persen dari peluang yang ada. Dengan videografi yang bagus, kami berharap UMKM mampu menangkap peluang pasar yang lebih besar,” katanya.
Ke depan, Kadin Jatim berencana memperluas cakupan pelatihan ini, termasuk menyasar kelompok disabilitas untuk mendukung kemandirian finansial mereka.
Enge Christina, pemilik usaha TOBAKU yang mengikuti workshop tersebut, mengaku mendapat banyak manfaat dari pelatihan ini. “Materi, sesi praktek, dan networking yang saya dapatkan membuat usaha saya berkembang pesat dan omset meningkat berlipat-lipat,” ujar Enge dengan antusias.
Langkah Kadin Jatim ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas dapat membantu UMKM beradaptasi dengan era digital. Melalui pelatihan berkelanjutan, diharapkan UMKM di Jawa Timur mampu bersaing di pasar global dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.