SURABAYAONLINE.CO | Surabaya – “Jawa Timur tidak perlu suplai beras impor. Kita bisa mencukupi kebutuhan pangan dan mampu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani,” katanya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin (22/3/2021).
Menurut Gubernur Khofifah Jatim tidak perlu beras impor, karena stok berasnya masih mencukupi dan aman sampai akhir Mei 2021 nanti.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, saat ini kondisi pangan khususnya beras di Jatim sedang surplus. “Sehingga tidak ada kebutuhan bagi Jawa Timur untuk suplai beras impor,” ungkap Khofifah.
Kemudian Khofifah menjelaskan bawa angka ketersedian beras itu, menurutnya masih belum termasuk tambahan luas panen pada Mei dan Juni 2021.
“Luas lahannya kita sekitar 295.118 hektare dengan produksi mencapai 1.008.779 ton,” kata Gubernur.
Sementara hingga akhir semester pertama 2021 nanti, stok beras Jatim diperkirakan mencapai 1.911.180 ton. Melihat kondisi ini, sehingga Khofifah pun meminta masyarakat agar tidak cemas apalagi khawatir, soal stok pangan Jatim.
Di sisilain, Gubernur Khofifah menegaskan, perkiraan produksi padi tahun 2021 ini tidak bergeser seperti tahun 2020 lalu.
Menurutnya, berdasarkan data yang ada, produksi beras juga terus meningkat dari tahun sebelumnya.
“Jadi, saya tegaskan lagi, ketersediaan beras 2021 sangat aman,” ujar Khofifah
Tahun lalu kita juga surplus 1,9 juta ton, secara tidak langsung menjadi stok atau cadangan pangan sekarang.
Diakhir wawancara, dia meminta agar masyarakat tidak perlu melakukan spekulasi, sehingga berdampak pada gejolak harga pangan di pasaran.
Dengan kondisi pangan atau beras beras Jatim yang surplus, Gubernur memastikan harga di pasar juga akan stabil dan aman. (*ss/dd)