Surabayaonline.co -Masalah Sampah dan Air minum yang saat ini masih menjadi kendala di Surabaya, ternyata sudah ada solusinya. Solusi ini sudah lama dikembangkan oleh Techno Park, Laboratiroum Teknologi Tepat Guna (TTG) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ( UPN Surabaya)
“Kami punya mesin untuk pengolah air yang semula tidak layak minum, menjadi layak minum” ujar Bambang, dosen Teknik Kimia, salah satu pengurus Laboratorium TTG UPN.
Baca Juga : Air PDAM Tak Layak Minum
Contoh air yang tidak layak minum adalah air tanah yang asin atau keruh, air limbah (bekas) Wudhu dan air laut. Air tersebut ternyata bisa diolah menggunakan mesin buatan Laboratorium Teknologi Tepat Guna UPN menjadi air yang layak minum yang sehat, pembuktiannya adalah dengan memeriksa kandungan air tersebut dilaboratorium.
“Untuk mengetahui air itu layak minum atau tidak, dengan cara mengujinya dilaboratorium, apa saja kandunganya dan berapa ppm ?” ujar Bondan alumni UPN, peneliti sekaligus produsen mesin yang sukses.
Biaya untuk pengolahan air tidak layak minum menjadi layak minum tidak mahal, bila dibandingkan dengan membeli air di Depot air minum isi ulang, biaya pengolahan ini masih lebih murah.
“Biaya untuk mengolah tidak lebih mahal dari Depot air minum isi ulang” ujar Bambang saat ditanya awak media berapa biaya untuk mengolah air tersebut.
Sedangkan untuk permasalah sampah ternyata UPN juga telah menyiapkan alat untuk pengolah sampah menjadi bahan bakar, bahkan sudah pula menyiapkan kompornya. Masyarakat hanya perlu memilah sampah saja, mana yang tidak bisa diolah dan mana yang bisa diolah menjadi bahan bakar. Dengan pemilahan ini maka beban sampah yang dikirim ke Benowo menjadi berkurang.
“Jadi sampah yang dikirim ke Benowo (TPA -red), jumlahnya menjadi lebih sedikit” lanjut Bambang.
Biaya pemeliharaan mesin maupun proses produksi, untuk pengolah air maupun sampah bisa dilaksanakan secara mandiri, yaitu dengan dana yang diperoleh dari hasil menjual produk
Baca Juga : Bangkitkan UMKM, Dibutuhkan Goodwill Pemerintah Daerah, Teknologinya Sudah Ada
“Seperti sampah, hasil bahan bakar maupun sampah lain, masih bisa dijual, uang inilah yang akan digunakan untuk pemeliharan, termasuk upah untuk tenaga kerja” jelas Bambang.
Siti Anggraenie Hapsari (SAH) gembira mendengar penjelasan tersebut, bahwa di Surabaya sudah ada produsen mesin yang bisa diaplikasikan dimasyarakat.
“Ini yang benar, teknonolgi harus bisa diaplikasikan ke masyarakat” ujar SAH
Lebih lanjut SAH yang saat ini sedang menpersiapkan diri untuk mencalonkan sebagai Wakil Walikota Surabaya yang diusung partai Demokrat, mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi tepat guna perlu didukung.
“Ini perlu kita dukung, karena teknologi yang tepat akan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat Surabaya” imbuh SAH.
Selanjutnya SAH berterimakasih atas penjelasan yang telah disampaikan oleh pengurus Techno Park UPN Surabaya, masukkan ini sebagai bekal bilamana menjadi wakil walikota Surabaya.
Rencananya SAH dan rombongan yang terdiri dari tokoh masyarakat dan penggerak pemberdayaan masyarakat, akan mengunjungi Gedung WorkShop Techno Park UPN Surabaya pada Selasa (28/7), namun karena ada kendala, kunjungan ditunda dan pertemuan diadakan di sebuah resto dekat UPN Surabaya.