SURABAYAONLINE.CO – Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik Idayana menerima penyerahan seorang bayi laki-laki berusia dua minggu yang ditinggal meninggal ibunya dua hari lalu. Ibu kandung bayi tersebut merupakan warga binaan Rutan Kelas II A Surabaya di Porong, berinisial PDA (39) asal Menganti, Gresik.
Bayi itu lahir di dalam rutan dan kini diserahkan kepada pemerintah untuk mendapatkan perawatan lebih layak.
“Hari ini Pemerintah Kabupaten menerima penyerahan bayi, yang kebetulan ibunya melahirkan di rutan dan dua hari kemudian meninggal. Penyerahan ini dilakukan agar bayi bisa mendapatkan pelayanan yang lebih baik daripada berada di rutan,” ucap Mimik Idayana, Rabu (31/12/2025).
Bayinya kemudian diserahkan kepada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk penanganan lanjutan. Pemerintah juga memastikan pemenuhan kebutuhan kesehatan dan pengasuhan bayi selama proses pemindahan.
Mimik juga menyampaikan bahwa dirinya akan ikut mengasuh tiga anak lain yang ibunya merupakan narapidana di Rutan Porong. Ketiga anak itu selama ini tinggal di kos, tidak sekolah, dan tidak ada yang mengurus.
“Ada tiga anak yang ibunya napi dan sudah menyetujui untuk saya asuh. Anak-anak ini rencananya akan saya tempatkan di Yayasan Ponpes Arrohman-Arrohim di Candi Sidoarjo, supaya mereka mendapat perhatian dan pendidikan yang layak,” ungkapnya.
Kepala UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo, Sri Mariyani, memastikan pihaknya siap memberikan pendampingan. Mulai pemenuhan kebutuhan dasar, kesehatan, hingga terapi anak.
“Kami melindungi anak-anak balita terlantar hingga usia lima tahun. Untuk bayi dari lapas, kami siap memenuhi kebutuhan mulai makanan, terapi, hingga kesehatan,” jelas Sri.
Kepala Rutan Perempuan Kelas II A Surabaya di Porong, Yuyun Nurliana, menyambut baik dukungan Pemkab Sidoarjo dan Dinas Sosial. Menurutnya, rutan tidak memiliki fasilitas memadai untuk mengasuh bayi apabila ibunya berhalangan.
“Alhamdulillah Ibu Wakil Bupati hadir menyaksikan serah terima ini. Karena di rutan tidak ada fasilitas untuk mengasuh bayi terlebih jika ibunya meninggal. Kerja sama dengan Dinas Sosial sangat membantu,” papar Yuyun.
Dengan penyerahan ini, bayi dan tiga anak lain diharapkan mendapatkan lingkungan yang lebih aman serta masa depan pendidikan yang lebih terjamin. (Rin)


