Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Dalam surat Al Mulk, ayat 2 ALLOH SWT berfirman :” Yang menjadikan mati dan hidup, supaya DIA menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya.”
Dari ayat diatas, bisa disimpulkan bahwa dunia ini hanyalah kampung ujian, baik ujian yang berupa kematian atau kehidupan serta sebab sebab keduanya. Dan sesungguhnya ALLOH SWT menciptakan itu adalah untuk menjelaskan kepada kita siapa yang paling baik amalnya.
Ujian terberat adalah adanya musibah, baik itu penyakit ataupun kematian; umumnya manusia tidak akan tahan terhadap ujian tersebut.
Padahal apabila kita ambil hikmahnya, itu semua adalah kemurahan ALLOH SWT yang diberikan kepada kita, namun biasanya akal dan hati kita berat menerimanya. Manusia tidak berpikir kedepan bahwa musibah tersebut bisa jadi terhapusnya dosa dosanya ataupun ALLOH SWT ingin meninggikan derajatnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw pernah bersabda:” Musibah senantiasa menyertai seoràng mukmin lelaki ataupun perempuan, baik pada jasadnya, hartanya maupun keluarganya, hingga ia berjumpa ALLOH tanpa mempunyai kesalahan sedikit pun.”
Jadi musibah apapun, merupakan ujian bagi manusia yang masih bernyawa, datangnya dari ALLOH meski lewat siapapun, itupun semuanya adalah takdir-NYA, tanpa seijin-NYA tidak akan ujian/musibah itu menimpa manusia.
ALLOH SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid, ayat 22:” Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh mahfuzh) sebelum KAMI menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi ALLOH.”
Jadi selama nyawa itu ada, tidak ada apapun yang terjadi pada manusia, kecuali karena takdir dari ALLOH semata. Baik itu takdir (ujian) yang buruk ataupun takdir yang baik. Mendapatkan nikmat maupun musibah lewat apa pun, itu juga dari ALLOH, karena DIA yang mentakdirkan.