SURABAYAONLINE.CO, Malang – Mengantisipasi banjir badang, antara Pemerintah Kota Malang, Pemerintah Kota Batu dan Kabupaten Malang, perlu duduk bersama.
Ketiga pemerintahan ini diharapkan dapat membuat pengelolaan tata ruang secara keseluruhan agar dapat mengatasi persoalan banjir.
“Kalau kita antisipasi hanya berdasarkan wilayah administrasi, tidak mempertimbangkan intensitas hujan yang ada di wilayah atas, bagaimana pengelolaan tata ruang yang di atas, banjir tidak dapat diselesaikan,” ungkap Walikota Malang, Wahyu Hidayat.
Menurutnya, tata ruang Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu harus seimbang. Ketiga pemerintahan memiliki tanggungjawab bersama. “Tidak dapat ditangani satu pemerintahan. Harus duduk bareng, diskusi sehingga masing – masing daerah mengetahui permasalannya dan dipecahkan bersama,” terangnya.
Terlebih, wilayah Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang yang kini menjadi perhatian bersama, merupakan jalan provinsi.
Ditambahkan, dengan usulan masuk dalam proyek strategi nasional, penanganan banjir menjadi tanggung jawab tiga pemangku wilayah Malang Raya, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat.
“Secara teknis memang diminta kepada Provinsi untuk mengaturnya. Jadi ini tanggungjawab bersama,” ucapnya
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengusulkan penanganan banjir wilayah Malang Raya, menjadi salah satu rencana strategi nasional.
Hal itu diusulkan setelah berkomunikasi dengan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid saat agenda retreat bersama Presiden RI, Prabowo Subianto usai pelantikan beberapa waktu lalu.
“Saya usulkan ke Menteri ATR/BPN bahwa rencana tata ruang kita (penanganan banjir) masuk dalam rencana strategi nasional,” ujar Wahyu.
Ia juga mengambil contoh banjir bandang yang sempat terjadi di wilayah Bekasi dan Tangerang beberapa waktu lalu. (sap)