SURABAYAONLINE.CO – Kesiapsiagaan PLN Nusantara Power (PLN NP) dalam memastikan pasokan listrik yang andal menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mendapat apresiasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, saat melakukan kunjungan kerja ke PLN NP Unit Pembangkitan (UP) Kaltim Teluk, Sabtu (14/12).
Dalam kunjungan tersebut, Jisman didampingi oleh Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi, serta Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan operasional PLN NP dalam mendukung kelancaran pasokan listrik di Kalimantan selama periode Nataru.
Jisman mengapresiasi kinerja PLN NP yang telah mempersiapkan agenda ini dengan matang. “Saya rasa PLN NP sudah terbiasa dengan tantangan tahunan ini. Para karyawan di unit setempat menunjukkan kesiapan penuh dan teliti. Melihat persiapan yang matang, saya yakin PLN NP siap menyambut Natal dan Tahun Baru 2025,” ujar Jisman.
Senada dengan Jisman, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PT PLN (Persero), Evy Haryadi menambahkan bahwa PLN telah menetapkan masa siaga Nataru 2024-2025 yang berlangsung mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025. Lebih dari 81 ribu personel disiagakan di seluruh Indonesia untuk memastikan keandalan listrik selama periode ini.
“Kami memberikan perhatian khusus pada lokasi-lokasi vital seperti gereja, pusat ibadah, dan area keramaian agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman. Dengan kesiapan dari hulu hingga hilir, kami optimis pasokan listrik selama periode Nataru akan berjalan aman, andal, dan terkendali,” tegas Haryadi.
Dalam sistem kelistrikan Kalimantan, kebutuhan listrik diproyeksikan mencapai 2.359 MW dengan ketersediaan pasokan sebesar 2.960 MW. Dari total pasokan tersebut, PLN NP berkontribusi sebesar 673,75 MW. Hal ini memastikan pasokan listrik di Kalimantan dalam kondisi aman selama perayaan Nataru.
PLN NP UP Kaltim Teluk menjadi salah satu andalan dalam mendukung pasokan listrik untuk wilayah Kalimantan Timur. Dengan kapasitas terpasang 2 x 110 MW atau total 220 MW, PLTU ini mampu memproduksi rata-rata 1,15 juta MWh energi listrik setiap tahunnya.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menegaskan kesiapan pihaknya dalam menghadapi periode Nataru 2024-2025. “Kami telah melakukan persiapan jauh hari dengan mendirikan posko siaga dan memantau sistem secara intensif. Karyawan kami bekerja 24 jam nonstop untuk memastikan keandalan pasokan listrik dengan langkah preventif dan korektif yang detail,” jelas Ruly.
UP Kaltim Teluk dilengkapi dengan teknologi pendukung modern untuk menjaga operasional yang ramah lingkungan dan efisien. Salah satunya adalah teknologi Electrostatic Precipitator (ESP) yang berfungsi menangkap partikel abu sisa pembakaran, sehingga emisi yang dihasilkan tetap memenuhi ambang batas yang ditetapkan pemerintah.
Selain itu, sistem Distributed Control System (DCS) diterapkan untuk mengelola operasional pembangkit secara otomatis, efisien, dan andal. Dengan efisiensi termal mencapai 38%, UP Kaltim Teluk mampu mengoptimalkan konsumsi batu bara untuk menghasilkan daya listrik. Fleksibilitas operasionalnya memungkinkan penyesuaian output daya sesuai kebutuhan, baik untuk beban dasar maupun beban puncak.
Melalui jaringan transmisi 150 kV, listrik yang dihasilkan oleh UP Kaltim Teluk didistribusikan secara andal ke wilayah Kalimantan Timur. Hal ini menjadi tulang punggung bagi pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat dan industri setempat.
Dengan kesiapan menyeluruh dan dukungan teknologi modern, PLN NP berkomitmen mendukung kenyamanan masyarakat dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. Keandalan pasokan listrik yang terjaga menjadi wujud nyata dari dedikasi PLN NP dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
Apresiasi dari berbagai pihak ini semakin menegaskan peran strategis PLN Nusantara Power dalam menjaga stabilitas pasokan listrik nasional, khususnya di momen penting seperti Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.