SURABAYAONLINE.CO – PT PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan dari PT PLN (Persero), menutup tahun 2024 dengan kinerja operasional yang impresif. Melalui strategi efisiensi menyeluruh dan optimalisasi energi, PLN NP sukses mencatatkan penjualan tenaga listrik sebesar 63,41 TWh, meningkat 17% dari target awal Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Salah satu sorotan utama dari capaian ini adalah penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP) sebesar 11,4%, yang berhasil dicapai melalui pemanfaatan energy mix yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Kami tidak hanya fokus pada output kelistrikan, tetapi juga pada bagaimana menghasilkan listrik dengan cara yang lebih efisien, bersih, dan bernilai. Ini bukti nyata transformasi kami menuju perusahaan energi kelas dunia,” jelas Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.
Keandalan sistem pembangkit menjadi faktor utama kesuksesan PLN NP. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) untuk PLTU tercatat 2,88%, lebih baik dari target 3,83%. Sementara pada unit Non-PLTU, angka EFOR mencapai 2,77%, melampaui target 3,87%.
Equivalent Availability Factor (EAF) juga menunjukkan performa unggul, yakni 83,48% untuk PLTU (di atas target 81,99%) dan 94,34% untuk Non-PLTU (melampaui target 92,06%).
Apresiasi datang dari Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), yang menyebut pencapaian PLN NP sebagai salah satu bentuk nyata dari misi value creation PLN Group.
“PLN NP berhasil menurunkan BPP hingga 11,4% dan meningkatkan penjualan 17% di atas target. Ini adalah pencapaian luar biasa yang berdampak langsung terhadap efisiensi biaya operasional PLN Group,” ujar Hartanto.
Tak hanya unggul di sektor kelistrikan, PLN NP juga menunjukkan kinerja solid di sektor non-listrik (Beyond kWh) dengan mencatat pendapatan sebesar Rp985,59 miliar. Sumber pendapatan berasal dari proyek-proyek internasional di Malaysia, Bangladesh, hingga Timor Leste, menandakan reputasi global PLN NP dalam manajemen proyek energi lintas batas.
Sejalan dengan komitmen Net Zero Emission (NZE) 2060, PLN NP berhasil menekan emisi karbon sebesar 0,846% pada tahun 2024, mencapai 110% dari target tahunan.
“Sustainability bukan sekadar teknologi hijau, tapi juga soal tata kelola yang transparan dan berintegritas,” tegas Ruly.
Capaian PLN NP juga diperkuat dengan raihan skor tertinggi dalam penilaian Good Corporate Governance (GCG) di seluruh entitas PLN Group. Hal ini menegaskan posisi PLN NP sebagai perusahaan yang menjadikan integritas, akuntabilitas, dan transparansi sebagai pilar utama.
Selain pencapaian operasional, PLN NP juga tengah menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1.589,9 MW yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proyek ini akan menjadi fondasi penting dalam memperkuat pasokan energi nasional yang bersih dan berkelanjutan.