SURABAYAONLINE.CO, Jakarta – Perbankan diminta tak ragu-ragu menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah kepada UMKM, khususnya di daerah. Selain itu, perbankan diminta tak membebankan bunga yang besar kepada pelaku UMKM.
“Bank itu gak boleh takut ngasih KUR. Harus berlomba-lomba ngasih KUR. Jangan gede-gede ngasih bunga, yang wajar saja. Nanti 6 persen dibayar oleh si pelaku, sisanya dibayar oleh negara,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara.
Suahasil menyampaikan, hal tersebut perlu direalisasikan guna mendorong pertumbuhan UMKM. Bukan hanya dari kucuran besaran KUR saja, melainkan juga dari kuantitas dan kualitas UMKM itu sendiri.
“UMKM tumbuh bukan hanya sekadar menginginkan KUR yang besar, tetapi UMKM-nya tambah banyak, tambah besar. Yang mikro jadi kecil, yang kecil jadi menengah, dan tambah banyak. Jadi, bukan hanya itu lagi, itu lagi, tetapi makin lama makin banyak,” jelas Suahasil.
Wakil Sri Mulyani itu menuturkan, pihak Kemenkeu akan terus berkomitmen memberi akses permodalan kepada UMKM lewat KUR maupun pembiayaan Ultra Mikro (UMi). “Bukan hanya itu, pemerintah juga membimbing supaya UMKM dapat mematuhi aturan. Termasuk pajak, penerimaan daerah, dan yang lain,” pungkasnya.
Pasalnya, kata Suahasil, dukungan pemerintah terhadap UMKM bisa berjalan karena dibiayai oleh UMKM itu sendiri. “Jadi, dikumpulkan dari masyarakat, dikembalikan kepada masyarakat. Sehingga, pemerintah harus sangat kredibel supaya terus dipercaya oleh masyarakat,” jelasnya.(*)