SURABAYAONLINE.CO- Juru Bicara Rumpun Kuratif Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jatim Makhyan Jibril Al Farabi mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menemukan kasus COVID-19 varian Omicron di Jawa Timur (Jatim).
Namun demikian, langkah-langkah antisipatif dilakukan untuk mencegah masuknya COVID-19 varian Omicron itu. Pengawasan ketat yang dilakukan papar Jibril adalah dengan melakukan whole genome sequencing (WGS) terhadap sampel PCR yang CT-valuenya rendah dan penyebaran virusnya terbilang cepat.
WGS dilakukan di ITD Universitas Airlangga. Ketika ditemukan tanda-tanda yang mengarah kepada COVID-19 varian Omicron, pasien tersebut bakal langsung dilakukan penanganan intensif. “Sampai sekarang kita belum menemukan yang menggambarkan kemiripan dengan varian Omicron,” kata Makhyan Jibril Al Farab
Jibril merasa optimistis COVID-19 varian Omicron bisa diantisipasi agar tidak mudah masuk ke Jatim. Mengingat saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ditambah lagi capaian vaksinasi COVID-19 yang terus meningkat bahkan sudah melebihi angka 70 persen.
“Kita juga sudah menjalin kolaborasi yang baik dengan seluruh jajaran Forkopimda. Harapan kami ini bisa terus menekan kasus COVID-19 dan jangan sampai Omicron masuk ke Jatim,” kata dia. Sebelumnya diberitakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa telah ditemukan kasus COVID-19 varian Omicron pada Rabu, 15 Desember 2021. “Kementerian Kesehatan tadi malam telah mendeteksi ada seorang pasien berinisial N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember. Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan,” kata Budi
Menurut Budi, seorang pasien ini merupakan pekerja kebersihan yang sehari-harinya bekerja di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet. Varian Omicron pada tubuh pekerja tersebut diketahui setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan tes pengujian sample dari pekerja tersebut.
Budi mengatakan, 3 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini dalam keadaan sehat. Mereka tidak mengalami gejala apa pun baik itu demam, batuk, pilek dan sebagainya. Semuanya dalam kondisi sehat. “Mereka ini tanpa gejala. Jadi mereka masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk kemudian mereka bertiga juga sudah dites PCR kembali karena tes PCR pertamanya tanggal 8 sudah dites kembali, positif tanggal 10 dikirimkan ke Balitbangkes untuk diuji genome sequencing tanggal 15 hasil keluar genome sequencing dari 3 orang ini, 1 adalah Omicron,” ujarnya. (Windi)