SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – DPRD Kabupaten Gresik mendukung ide Bupati Gresik, berupa program layanan kesehatan berobat cukup bawa E-KTP. Agar bisa segera direalisasikan, eksekutif diminta melakukan validasi pendataan lebih awal.
Program layanan kesehatan berobat bermodal E-KTP, dicanangkan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah sebagai upaya mencapai cakupan pelayanan atau Universal Health Coverage (UHC).
Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah mengatakan sepakat, adanya terobosan yang dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
“Perencanaan anggaran di dewan, tapi kita dukung seratus persen. Meski agak sulit diwujudkan, tetap harus optimis,” kata politisi Partai Gerindra.
Sementara anggota Komisi IV, M Zaifuddin menerangkan program tersebut tidak mungkim dilaksanakan tahun ini. Sebab tahun ini hanya ada anggaran Rp 40 miliar, padahal yang dibutuhkan mencapai Rp 110 miliar.
“Dari hitung-hitungan sementara, program ini membutuhkan dana Rp 110 miliar setahun. Padahal untuk tahun ini anggaran yang ada hanya Rp 40 miliar, itupun sudah disepakati untuk KGS (Kartu Gresik Sehat),” tambahnya.
Saat ini total, jumlah penduduk Kabupaten Gresik sekitar 1,3 juta jiwa. Sebanyak 950 ribu jiwa di antaranya, jaminan kesehatannya sudah dicover BPJS. Ada yang melalui program pemerintah pusat (PBI), pemerintah daerah, perusahaan maupun mandiri.
“Tinggal sekitar 350 ribu warga belum tercover. Padahal untuk kebutuhan biaya berobat mereka, yang harus dicover melalui program UHC,” ucapnya.
Politisi Partai Gerindra ini menuturkan, jika program ini berhasil, pihaknya optimis akan berdampak pada taraf kesehatan masyarakat yang lebih baik.
“Sebab jika ini berhasil, ke depan semua masyarakat Gresik yang akan berobat cukup membawa E-KTP. Baik orang kaya maupun kurang mampu, semua bakal tercover,” katanya. (adv/san)