Surabayaonline.co -.Mulyadi SH, Ketua Jaman, saat ditemui di sebuah restoran di Jl. Kartini Surabaya, Minggu siang (29/11/20) mengatakan keheranannya dengan gerakan bela Risma.
“Saya heran dengan gerakan bela Risma, sebenarnya itu masalah antara bu Risma dengan kelompok yang tidak terima Whisnu tidak terpilih menjadi calon wali kota Surabaya” ujar Mulyadi.
Lebih heran lagi, masih menurut Mulyadi sebenarnya yang dizolimi itu siapa dan yang harus dibela siapa.
Baca juga : Aksi bela Risma di Surabaya jadi sorotan
“Di video sebelumnya (yang isinya menyudutkan bu Risma -red), itu adalah ungkapan tidak terima dari kelompok pro Whisnu, lalu mengapa ini dihubungkan dengan tindakan zolim kepada bu Risma, sehingga ada gerakan Bela Risma, yang melibatkan warga masyarakat yang tidak tahu menahu” lanjut Mulyadi
Mulyadi juga mengingatkan bahwa yang menjadi Walikota nantinya adalah Eri Cahyadi bukan Risma lagi.
Baca juga : pernyataan kepala bakesbang-provokatif dan bentuk mobilisasi asn terstruktur sistematis masif
“Mampu tidak Eri Cahyadi melanjutkan program bu Risma ?” Tanya Mulyadi
Lebih lanjut Mulyadi mengatakan bahwa Surabaya seharusnya sudah pada tahapan “Next Level”, bukan hanya meneruskan kebijakan Risma.
“Jadi yang dibangun saat ini sudah bukan taman dan trotoar lagi, tapi pembangunan yang berbasiskan dari kampung ke kampung, sehingga warga bisa menikmati pembangunan” ujar Mulyadi.
Untuk itu Mulyadi, menghimbau warga untuk memilih Machfud Arifin -Mujiaman karena tidak hanya meneruskan kebijakan bu Risma, melainkan membawa Kota Surabaya kepada “Next Level”
Mulyadi juga mengingatkan bahwa Machfud Arifin adalah sosok Negarawan yang menjagaga Kebhinekaan dan Pancasila.
“Untuk golongan minoritas, gak perlu khawatir terhadap kelompok intoleran, Machfud Arifin tiga kali menjabat Kapolda, jadi beliau selalu menjaga persatuan, kesatuan dan NKRI” tutup Mulyadi (Adsut)