SURABAYAONLINE.CO- MUNA, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal di gelar di 7 daerah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) secara serentak pelaksanaannya sekira sebulan lagi lamanya.
Tidak terkecuali di Kabupaten Muna, para Pasangan Calonnya ( Paslon ) Yang hanya memiliki dua Kandidat untuk bersaing di Pilkada 9 Desember 2020 nanti, terus bergerilya melakukan kampanye untuk menarik simpati masyarakatnya.
Kendati demikian, demi berjalannya Pilkada damai, yang sehat, jujur dan adil, di Daerah penghasil kayu jati itu kini Paslon RAPI itu telah membentuk Satgas anti Money Politik. Fungsi dan tugas nantinya, Satgas tersebut akan memantau situasi lapangan terutama terhadap oknum oknum yang di curigai sebagai eksekutor money politik.
Hal itu dikatakan Muharam Ketua Satgas Paslon RAPI, kepada surabayaonline.co pada Rabu ( 4/11/2020). Dia menjelaskan bahwa Satgas itu nantinya akan siap 24 jam dalam menjalankan tugasnya. Satgas itu pula kini suda mengantongi data data (eksekutor money politik) dan sekarang dalam pemantau khusus.
Ditambahkan bahwa dalam pilkada Muna ini, Money politik masi menjadi trend pilhak lawan untuk membeli suara namun menurutnya pihak satgas yang sudah dibentuk itu suda mendeteksi aliran duit termasuk rumah tempat menyimpan uang untuk di salurkan nantinya.
” Perangkat dan perangkap sudah disiapkan, jika mereka masih menggunakan cara lama itu. untuk itu Satgas sudah siap menangkap oknum-oknum yang akan membagi duit di lapangan di Pilkada nantinya,” Katanya.
Jika cara cara itu, lanjut Muharam, mereka anggap bahwa itu adalah langkah ampuh untuk mendaptkan suara dengan membeli atau mebayar demi memenangkan hasil pertarungan, kami juga sudah siap dengan memiliki gerakan tersendiri. Sehingga apa yang mereka rencanakan kami suda kunci dengan Rapi sehingga akan susah mereka bergerak dilapangan.
” Satgas anti money politik RAPI bekerja berbasis TPS . Ruang lingkup lawan kami persempit. Sehingga nantinya memudahkan kami untuk mendeteksi mereka dengan mudah, dan jebakan jebakan untuk menangkap kami suda sebar,” Tegasnya.
Lebih jauh dikatakannya, bahwa bocoran yang kami dapatkan itu salah satu modus yang kami duga mereka akan gunakan nanti adalah dengan cara mengambil formulir C6 atau surat panggilan pemilih, lalu mereka akan bandrol 1 juta perkepala. Tapi itu kami sudah memiliki cara lain, yang akan mengantisi pasi permainan mereka gunakan dalam bermoney politik, namun tetapi itu tidak boleh kami bebeberkan.
” Itu rahasia kami. Dan tidak mungkin kami bocorkan disini. Yang jelasnya cara itu sangat ampuh menhentikan permainan money politik di Pilkada saat ini,”Tandasnya. (ZAINAL – HM).