SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Proyek pemasangan box culvert di sepanjang Jl Harun Thohir Kota Gresik, sejak sebulan terakhir ini tidak ada kegiatan pengerjaan.
Hasil pengamatan di lapangan, proyek ini tidak dilengkapi papan yang memuat informasi mengenai jenis pekerjaan, masa pengerjaan, nama konsultan, nama rekanan pelaksana dan nilai proyek.
Di lokasi proyek, juga tidak terlihat satupun pekerja. Bahkan bahan material, seperti box culvert dibiarkan menumpuk tergeletak di kiri kanan jalan. Juga tampak sebuah alat berat, yang mangkrak di depan sebuah gang.
Akibat box culvert yang diletakkan bertumpuk seenaknya, para penghuni dan tamu perkantoran, rumah, toko dan tempat ibadah di sepanjang Jl Harun Thohir kesulitan keluar masuk.
Bahkan sebuah toko swalayan, tampak sepi karena tidak akses masuk. Kontraktor justru hanya mengeruk jalan masuk, tetapi kini dibiarkan menjadi lubang menganga.
“Satu satunya akses masuk, kami harus membuat jembatan darurat dari kayu. Itupun mobil tidak bisa masuk garasi, karena jembatan cukup buat jalan kaki,” ujar seorang warga yang kesulitan masuk rumahnya sendiri.
Informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik menyebutkan proyek ini, seharusnya selesai pada pertengahan bulan Desember 2019. Namun jika melihat kondisi di lapangan, sangat mustahi proyek inil bisa selesai tepat waktu.
“Jelas gak mungkin bisa selesai pertengahan Desember. Karena sampai saat ini, progress di lapangan di bawah 40 persen. Apalagi kabarnya sudah mangkrak sebulan,” ujarnya.
Sejumlah warga setempat mengatakan, awalnya dikerjakan oleh banyak pekerja seperti umumnya pekerjaan proyek. Namun lambat laun, jumlah pekerjanya semakin sedikit hingga puncaknya sebulan lalu hingga hari ini samasekali tidak ada pekerja di proyek.
“Kami minta pemkab cepat tanggap, karena selain mengganggu aktivtas warga sehari-hari, kami kuatir bekas galian itu bila tidak dibenahi bisa menyebabkan banjir. Mengingat sekarang sudah memasuki musim penghujan,” ujar warga lainnya.
Hingga malam ini, rekanan pelaksana proyek tidak bisa dihubungi. Karena identitasnya tidak terdata, sebab papan informasi soal proyek tersebut tidak dipasang di lokasi proyek.
Sementara Gunawan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Gresik, juga belum bisa dihubungi. (san)