Surabayaonline.co, – SAMPANG, — Pemerintah Kabupaten Sampang menerima Policy Brief Strategis dari Yayasan Project HOPE sebagai hasil kerja sama dalam program Expanding Saving Lives at Birth (ESLAB), 15 September 2025.
Dokumen ini memuat rekomendasi penting untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB), termasuk usulan penyusunan Peraturan Bupati dan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, Senin, 15 September 2025.
Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa kematian ibu tertinggi terjadi pada tahun 2021 dengan 25 kasus, menurun menjadi 10 kasus di tahun 2024. Sementara itu, kematian bayi baru lahir masih menjadi tantangan, dengan 86 kasus pada 2020 dan 38 kasus pada Januari–Mei 2025.
Diketahui, Penyebab utama kematian ibu meliputi perdarahan, preklamsia, hipertensi, infeksi, dan penyakit jantung. Angka-angka ini menjadi dasar urgensi penyusunan kebijakan yang lebih terarah dan responsif.
Salah satu upaya signifikan dari program ESLAB adalah pelatihan GADAR MADNEO (Kegawat daruratan Maternal Neonatal) kepada 2251 kader dan 2527 tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter umum, bidan, dan perawat di 22 Puskesmas, 4 rumah sakit, dan 2 klinik swasta.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan keterampilan tenaga kesehatan, dengan skor praktik naik dari 73,74 ke 78,79. Hal ini menegaskan pentingnya pelatihan berkelanjutan agar kompetensi tetap terjaga.
Policy Brief ini secara resmi diserahkan kepada dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan pesan dari Bupati Sampang yang menegaskan bahwa:
“Rekomendasi dalam Policy Brief ini menjadi pijakan awal untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak. Kami akan mempelajarinya dan menindaklanjuti agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.”
Beliau juga menyoroti bahwa hingga saat ini, Yayasan Project HOPE merupakan satu-satunya mitra yang secara aktif mendukung peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sudarmanto, S.Sos., M.H., selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I), yang menyampaikan apresiasi terhadap program ESLAB. Ia berharap agar rekomendasi yang dihasilkan dapat ditindaklanjuti menjadi kebijakan yang terintegrasi dengan kegiatan SPPG.
Sementara itu, Sutrisno, S.Pd., M.Si., selaku Sekretaris Bappeda Litbang, memberikan himbauan agar kegiatan di tingkat dasar seperti pemeriksaan USG dapat terus dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan, khususnya yang langsung menyentuh masyarakat.
Agus Mulyadi, S.KM, M.Kes Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat menyampaikan: “Rekomendasi ini menjadi alat advokasi untuk peningkatan anggaran kepada aset yang tidak kelihatan seperti pelatihan, sehingga target RPJMD dapat tercapai.”
Subaidah yang menjabat sebagai Sekretaris TPPKK menyampaikan “Kegiatan ESLAB ini sudah menjadi program kerja PKK di Pokja 4 yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan”. Siti Hajar Dewantari, Kepala Humas Dinas Kesehatan berharap dapat melanjutkan kegiatan terutama Kelompok Dukungan Sebaya sehingga mencakup ke 180 Desa, 6 Kelurahan di Sampang.
Penyerahan Policy Brief dilaksanakan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang dan dihadiri juga oleh Anas Muslim selaku Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Litbang Sampang dan Siti Aisyah, Ketua IBI Kabupaten Sampang.
Langkah ini menandai komitmen awal Kabupaten Sampang untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak secara berkelanjutan.
Diakhir pertemuan, dr.Tutut Purwanti, Program Manager ESLAB perwakilan Yayasan Project HOPE menyampaikan:
“Kami bangga bisa mendampingi Sampang. Policy Brief ini adalah hasil nyata dari kerja bersama, dan kami harap program yang sudah dijalani bersama tetap dilanjutkan untuk mencapai target AKI dan AKB.”(Yan/FR)


