SURABAYAONLINE.CO – Saat jutaan pemudik kembali ke kota usai merayakan Idul Fitri di kampung halaman, Estuning Rahayu atau yang akrab disapa Estu, memilih untuk tetap berada di posko tugasnya. Perempuan tangguh ini adalah salah satu Srikandi PLN yang setia mengabdi demi menjaga pasokan listrik tetap stabil selama masa arus balik Lebaran 1446 H.
Ibu dua anak yang berdinas di wilayah PLN UID Banten ini menjalani Lebaran di lokasi kerja untuk kedua kalinya. Meski tidak mudik, Estu tetap ditemani suami dan anak-anaknya di posko di Tangerang, yang menjadi sumber kekuatan baginya.
“Alhamdulillah saya tidak sendiri. Suami dan anak-anak tetap mendampingi saya di sini. Itu menjadi sumber kekuatan saya untuk terus menjalankan amanah ini,” ujar Estu dengan senyum hangat.
Sejak awal Ramadhan hingga masa puncak arus balik, Estu bertugas di Posko Mudik PLN di Rest Area KM 14B Pinang, mengawal langsung operasional Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kehadirannya memastikan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik bisa mengisi daya dengan aman dan nyaman.
“Tahun ini pemudik dengan mobil listrik meningkat signifikan. Kami memastikan layanan SPKLU PLN tetap optimal meski di tengah lonjakan arus balik,” jelasnya.
Estu menegaskan bahwa tantangan saat arus balik tak kalah besar dibanding masa mudik. Namun ia merasa bangga menjadi bagian dari pelayanan publik yang berkontribusi nyata untuk masyarakat.
“Saya memang tidak mudik, tapi kebersamaan dengan keluarga tetap terasa. Rekan-rekan di PLN juga menjadi keluarga kedua yang saling menguatkan. Ini bentuk cinta dan pengabdian,” katanya.
Estu adalah contoh nyata bagaimana pengarusutamaan gender di PLN membuahkan hasil. Ia dan para Srikandi PLN lainnya membuktikan bahwa perempuan dapat berperan penting di sektor ketenagalistrikan tanpa meninggalkan peran domestik.
“Menjaga kelistrikan di saat masyarakat kembali dari kampung halaman bukan hanya tugas, tapi juga ibadah. Saya bangga dan ikhlas menjalankannya,” pungkas Estu.