SURABAYAONLINE.CO, Malang – Untuk mengantisipasi adanya kelangkaan dan lonjakan harga bahan pokok, selama ramadan dan menjelang Lebaran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Selain ke Pasar Kepanjen, Bupati Malang HM Sanusi juga ke Pasar Pakisaji dan ke gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan PT Subur Mitra Sukses di wilayah Kecamatan Pakisaji.
Hal tersebut untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) selama Ramadan hingga Lebaran 2025.
“Alhamdulillah hasil pengecekan ketersediaan bahan pokok dan harga stabil. Stok beras di Perum Bulog Pakisaji 7000 ton dan gula tersedia 35 ton, serta bahan pokok lainnya seperti minyak goreng aman,” terang Bupati Malang HM Sanusi, usai melakukan sidak Bapokting.
Menurutnya, ketersediaan bahan pokok tersebut cukup untuk 6 bulan ke depan dan harga bahan pokok terkendali.
Kedatangan Sanusi disambut para pedagang. Sanusi langsung mendatangi kios – kios dan berdialog dengan beberapa pedagang bahan pokok, diantaranya beras, minyak goreng, gula, tepung, dan kebtuhan lainnya, untuk mengetahui harga jual dan stok barang di pasaran.
Dari hasil pemantauan ketersediaan bahan pokok di beberapa pasar di Kabupaten Malang berlimpah dan tidak terjadi spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menguji timbangan, baik timbangan pedagang ayam maupun daging “Timbangannya bagus dan cocok,” ujarnya.
Untuk volume Minyakita refill isi 1 liter hasilnya sesuai dengan gelas ukur. Begitu pula dengan minyak goreng merek lainnya mulai dari isi 1 liter hingga 1,8 liter sudah sesuai takaran.
“Setelah kita uji petik tadi semuanya sudah pas, timbangan semuanya bagus semua, volume minyak goreng sudah sesuai kemasan. Cocok tidak kurang,” terangnya.
Sanusi yang didampingi Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Malang, Jajaran Kepala Perusahaan Daerah PD, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dan Forkopimcam Pakisaji dan Kepanjen ini selalu melakukan pemantauan agar tetap stabil.
“Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan momentum bulan Ramadan dengan penimbunan atau permainan harga,” pungkasnya. (sap)