Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Puasa yang dalam bahasa Arab disebutkan dengan kata ‘ash shiyam’ secara harfiah berarti menahan.
Dalam dimensi syari’iyah adalah menahan secara khusus, yaitu menahan makan, minum, bersetubuh dan lainya yang telah diatur dalam agama di siang hari.
Terkait dengan menahan ini juga adalah menahan omongan yang tidak bermanfaat, jorok dan berbagai ucapan haram lainnya.
Setiap manusia dalam kehidupan di dunia ini pasti pernah melakukan perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar.
Namun demikian ALLOH SWT masih sayang sama hamba-NYA yang selalu mengampuni dosa dosa manusia dengan ibadah ibadah tertentu, diantaranya dengan puasa ramadhan.
Sebagaimana Rasulullah saw pernah bersabda:” Siapa berpuasa ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala, diampuni dosa dosanya yang telah lalu…….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun demikian, pendapat mayoritas ulama bahwa ampunan dosa tersebut hanya berlaku pada dosa dosa kecil saja; sedangkan dosa dosa besar diancam dengan suatu hukuman khusus, baik itu hukuman di dunia ataupun ancaman hukuman di akhirat.
Misalnya dosa besar : berzina, korupsi/mencuri, makan riba ataupun pelaku pembunuhan dihukum secara khusus.
Oleh karena itu, jangan mengira dengan puasa ramadhan semua dosa diampuni, sehingga tidak ada rasa takut sedikitpun kepada ALLOH SWT saat malakukan dosa besar. Atau berharap bisa melakukan dosa besar di sebelas bulan, lalu pada bulan ramadhan dosa akan terhapus.
Walla
hu ‘alam.