“Garam Industri Untuk Ketahanan Pangan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto”

Surabayaonline.co,_ Sampang – Guna mendorong ketahanan pangan Nasional, Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Pj Bupati Sampang, Rudi Afriyanto dan segenap jajaran forkopimda hadiri simbolis olah garam konsumsi jadi garam industri, di Desa Pengarengan Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang, senin (10/02/2025)
Produksi garam yang melimpah di Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang menjadi alasan kuat Pemerintah Kabupaten Sampang gencar mendukung garam konsumsi yang dikelola menjadi garam industri. Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani garam umumnya, serta mendongkrak pendapatan asli daerah dan penyerapan tenaga kerja.
Penjabat (Pj) Bupati Sampang, Rudi Arifianto menyampaikan, bahwa di Unit Pengolahan Garam, Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, merupakan satu-satunya tempat alat pemurnian garam konsumsi menjadi industri garam yang ada di Kabupaten Sampang.
Nah, selain hal diatas tujuan hal ini merupakan proses untuk mendorong Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, jelasnya saat konfrensi Pers, Senin (10/2/2025) siang.
Rudi Arifianto menambahkan, Asta Cita Presiden untuk ketahanan pangan tidak hanya padi, jagung atau sistem pertanian. Sebab bahan pangan juga terdiri dari produk kelautan dan perikanan. Sedangkan garam merupakan produk khas yang jarang dimiliki oleh daerah lain, selain hanya Sampang atau empat Kabupaten yang ada di Madura.
Sampang dengan kemampuan dan kualitas garam yang ada, bisa memproduksi sekitar 200 hingga 300 ribu ton garam konsumsi setiap tahun, dan jumlah ini membantu kebutuhan garam Nasional, ungkapnya.
Guna menjaga kwalitas maupun kuantitas, serta menjadi jantung kebutuhan Nasional, penting garam yang ada kita kembangkan berbagai potensinya, termasuk olah garam konsumsi jadi garam industri.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang, Wahyu Prihartono mengatakan, sementara kebutuhannya olah garam industri tidak banyak, hanya 5 ribu ton, sehingga untuk sementara harga garam juga turun. Untuk itu, skema yang harus dibangun yaitu bagaimana garam konsumsi menjadi garam industri, agar menjadikan nilai jualnya lebih tinggi.
Diketahui, pemerintah pusat masih melakukan impor garam sebanyak 3 sampai 4 juta ton setahun. Sementara target untuk industri garam minimal 3 ribu ton. Jadi jika panen garam terus melimpah, peluang untuk menjadi garam industri sangat besar, ungkapnya.
“Nilai jual garam industri ini lebih tinggi dibanding garam konsumsi, karena untuk makanan dan minuman, snack dan sebagainya siap saji” terangnya.
Menurutnya, garam industri tersebut bisa diproduksi oleh masyarakat. Sebab alatnya sudah ada di unit pengolahan garam atau washing plant (koperasi). Jadi jika permintaan bertambah, masyarakat sebagai tenaga kerjanya akan pula bertambah, beserta alat pengolahannya.
“Pihak kejaksaan dan kepolisian selalu mengingatkan saya agar hal ini dipublikasikan ke masyarakat luas, agar pemasarannya lebih maksimal, dan menguntungkan banyak pihak” ucapnya.
Untuk itu, dengan keberadaan alat produkdi garam konsumsi menjadi industri di Pangarengan ini dan harganya murah, yaitu tiga ribu, diyakini akan lebih banyak peminatnya, dan cepat luas pemasarannya.
Dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat jika garam industri tersebut bisa menembus pabrik dan perusahaan makanan, otomatis penyerapan energi kerja akan lebih banyak pula.
Sementara Kepala Kejaksaan (Kejari) Sampang, Fadilah Helmi disela-sela acara mengatakan, terkait Asta Cita Presiden dalam hal ketahanan pangan, pihaknya bersama jajarannya di Jaksa Agung sangat mendukung. Dan Fadhilah sependapat dengan garam ini juga termasuk ketahanan pangan. Jika dikelola dengan baik, maka akan meningkatkan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan petani garam, hingga masyarakat setempat, paparnya.
Jadi, produksi garam industri ini sangat berpotensi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Sehingga Kabupaten Sampang tidak akan lagi dikenal hal negatifnya, namun lebih kepada hal positif, yaitu pertumbuhan ekonominya.
“Kami sangat mendukung, dan ini perlu diketahui oleh masyarakat Sampang secara luas agar inovasi pemerintah ini dapat didukung,” Pungkasnya.

Terpisah, Kapolres Sampang AKBP Hartono menuturkan, bahwa inovasi yang dicanangkan dan telah beroperasi itu harus didukung oleh semua pemangku kepentingan. Alasannya tujuannya demi meningkatkan sektor ekonomi di Sampang meningkat cepat.
Menurutnya, produksi garam industri ini dikelola oleh koperasi, sehingga akan lebih mudah mendapatkan dukungan dana dan peningkatan taraf hidup, sarannya.
“Jadi masyarakat perlu mendukung bagaimana gebrakan ini terus berlanjut. Karena kalau koperasi insyaallah segala persyaratan akan lebih mudah,” tutupnya.(Man)