SURABAYAONLINE.CO – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya tengah menyiapkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) untuk mendukung program makan siang gratis. Kini dana untuk program tersebut yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (APBD) masih dikaji.
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, pihaknya masih menunggu pemerintah pusat terkait program tersebut. Namun, Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai hal dalam pelaksanaannya, sehingga ketika program tersebut sudah jalan pada 2025, sekolah di Surabaya sudah siap.
“Jadi kalau makan gratis programnya masih nunggu dari kementrian, sistem di sekolah sudah ada role modelnya, harapannya semua terlibat. Anak diberi edukasi tanggung jawab distribusi, kebersihan, mengingatkan untuk temen cuci tangan, baca doa. Itu sudah,” ujarnya, Senin (25/11/2024).
Yusuf menyebut, pihaknya kini tengah menunggu kepastian anggaran program makan siang gratis. Anggaran program makan siang gratis Kota Surabaya akan diambil dari APBD sebesar Rp1,1 triliun.
“Anggaran masih menunggu cuma kita prediksi saja dengan ukuran kemarin uji coba sama CSR Rp15 ribu per anak, kalau dihitung dalam 1 tahun ya Rp1,1 triliun itu,” kata Yusuf.
Untuk menekan anggaran makan siang gratis, pemerintah bakal bekerjasama dengan UMKM yang jaraknya dekat dengan sekolah. Sehingga, biaya transportasi bisa ditekan.
“UMKM dekat itu jadi pertimbangan transportasi, karena tingkat basi jadi pertimbangan, Pas uji coba sudah bersinergi (dengan UMKM). (Kodinasi juga bersama dinas-dinas lain, termasuk Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag),” terangnya.
Pihaknya juga sudah melakukan pendataan UMKM yang akan mendukung program makan siang gratis. Kemudian, UMKM tesebut kan menggelar rapat bersama Dinkopdag.
“UMKM ini sudah beberapa nanti mendekati akan rapat dengan Dinas Koperasi,” pungkasnya.