SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) meresmikan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) ITS, Rabu (20/11). Disahkan di Aula Prof Handayani Gedung Departemen Teknik Informatika ITS, kegiatan ini menjadi bentuk nyata dalam meningkatkan ketahanan siber di perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III ITS Imam Baihaqi mengingatkan tentang keresahan kasus kebocoran siber yang ada di Indonesia, akhir-akhir ini. Menurutnya, kasus-kasus yang berkaitan dengan keamanan data merupakan hal yang mengancam ketahanan negara. “Ketahanan negara akan dipertanyakan kalau ketahanan sibernya sangat rentan,” ujar dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS ini.
Imam juga menggarisbawahi soal bermacam-macamnya kejahatan yang mengancam keamanan siber. Hal tersebut ia sampaikan mengingat bentuk keamanan siber saat ini yang tidak statis. Setiap harinya, ancaman siber terus berinovasi yang membuat penanganannnya semakin sulit. “Guna mengimbangi hal ini, tim pengaman harus satu langkah lebih maju dalam berinovasi,” jelasnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN Sulistyo. Ia menerangkan betapa seriusnya ancaman dan tantangan terhadap keamanan data. Setidaknya, sampai dengan bulan September 2024, terdapat 148.727.908 anomali trafik yang ada pada tahun 2024.
Sulistyo berpesan, agar seluruh instansi pemerintah yang ada di Indonesia tidak melupakan keamanan siber dalam membangun infrastruktur atau menyediakan aplikasi dan layanan bagi masyarakat. Menurutnya, cyber security merupakan hal yang penting dan perlu ditangani secara fokus.
Mengakhiri sambutannya, Sulistyo juga mengapresiasi langkah ITS dalam meningkatkan ketahanan siber melalui CSIRT ITS. Apresiasi tersebut diberikan dalam bentuk pengesahan dan peresmian tim khusus keamanan siber ITS ini secara langsung.
Adapun, CSIRT sendiri merupakan tim khusus yang memiliki tanggung jawab dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani permasalahan siber yang mengancam data ITS. Ketua CSIRT ITS Hatma Suryotrisongko menjelaskan bahwa CSIRT memiliki tiga misi. Yakni mengoordinasikan, meningkatkan keandalan, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terhadap layanan keamanan siber di ITS.
Hatma juga mengungkapkan bahwa ke depannya CSIRT akan terus berkomitmen untuk melakukan peningkatan keamanan siber terhadap data yang dimiliki oleh ITS. Harapannya, CSIRT dapat menjadi garda terdepan keamanan siber yang ada di ITS dan menjadi salah satu pionir tim keamanan siber perguruan tinggi yang ada di Indonesia.(*)