SURABAYAONLINE.CO, Sidoarjo – Kecelakaan adalah kejadian tak terduga dan sering merugikan manusia. Kecelakaan bisa berakibat fatal. Hal ini berakibat pada kecacatan maupun kematian pada korbannya.
Jika pengobatan tidak tepat dan tertunda, kondisi pasien bisa menjadi sangat serius. Sebaliknya jika penanganannya dilakukan dengan cepat dan benar, maka kematian atau kondisi korban yang parah dapat dicegah. Ketrampilan pertolongan pertama yang diperlukan dalam keadaan darurat adalah tingkat pengetahuan praktis dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Tim Dosen Keperawatan Gawat Darurat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Hang Tuah Surabaya yang diwakili Ninik Ambar Sari dan Nisha Dharmayanti Rinarto memberikan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Kegiatan ini diadakan di Balai Desa Kalanganyar, Sedati, Sidoarjo, Senin (11/11).
“P3K adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari tenaga kesehatan (dokter atau tenaga medis),” ungkap Nisha Dharmayanti Rinarto di hadapan para peserta.
Hal ini berarti bahwa pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna. “Tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medis atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian,” jelasnya.
Kegiatan sosial yang dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi Stikes Hang Tuah Surabaya ini diharapkan dapat menghasilkan pengetahuan baru. Juga bisa mendorong masyarakat pesisir untuk lebih baik dalam mengelola kecelakaan dan cedera pada diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. Terutama saat melakukan pekerjaan, seperti nelayan atau siapa pun di sekitar mereka, sehingga dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut akibat kecelakaan.
“Dengan pelatihan ini masyarakat kawasan pesisir akan mendapat informasi tentang P3K yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan dan dapat mengambil keputusan pertama,” pungkas Nisha Dharmayanti Rinarto.(*)