Sebanyak 20 atlet Puslatda Jatim ambil bagian pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Finswimming 2024 yang digelar di Kolam Renang Dispora Jawa Timur (Jatim), 10-12 Mei.
Pelatih Kepala Puslatda Selam Jatim, Anshori, mengatakan, diikutsertakannya atlet Puslatda di Kejurda kali ini sebagai bagian dari promosi degradasi (promdeg).
“Karena itu, kami berharap anak-anak puslatda mendapat persaingan ketat dari atlet-atlet non-puslatda. Kami juga berharap, bibit-bibit berkualitas bermunculan dari sini,” ujar Anshori (10/5/2024).
Anshori memastikan, sistem promosi degradasi atlet puslatda akan berjalan hingga Agustus atau September. Karena di bulan-bulan itu kemungkinan sudah harus entry by name atlet yang akan dikirimkan ke PON Aceh-Sumut.
“Jika nanti muncul atlet baru potensial. Apalagi bisa mengalahkan atlet Puslatda, akan kita adu lagi untuk promdeg. Karena kami ingin tahu, kemenangannya atas atlet puslatda itu karena dia memang jago atau atlet puslatda-nya yang sedang ada masalah,” papar Anshori.
Ansori sendiri berharap Jatim tetap mampu mempertahankan juara umum di event nasional, termasuk PON 2024 Aceh Sumut.
“Mudah-mudahan kompetitornya di PON Aceh-Sumut tidak jauh beda dari Papua kemarin. Dengan demikian, kita bisa mempersiapkan atlet lebih bagus dan biasanya dua hingga tiga bulan itu sudah kita persiapkan dalam puslatda,” jelasnya.
Sebagai informasi, sekitar 700 atlet ambil bagian dalam Kejurda) Finswimming 2024.
“Even ini tradisi yang bagus dan luar biasa yang dilakukan oleh POSSI Jatim. Pesertanya 700an atlet dari berbagai daerah di Jatim,” kata Ketua KONI Jatim, M. Nabil, usai pembukaan Kejurda Finswimming 2024.
Menurutnya, makin sering mengadakan even untuk nomor-nomor kolam ini, maka semakin kuat karakter dan hebat prestasinya. Karena dengan mempunyai jam terbang cukup tinggi dan semakin banyak even yang diikuti semakin beradaptasi atlet dengan lawan tanding dan suasana lapangan.
“Dan ini dilakukan oleh POSSI Jatim rutin setiap tahun. Meski melibatkan dan memberikan kesempatan kepada atlet di luar Jatim, saya pikir ini sebagai ajang kompetisi awal untuk menarik menyaring minat dan bakatnya anak-anak muda,” jelasnya.
Dengan jumlah 700 atlet itu, lanjutnya, membuat kita semakin yakin bahwa ada sebuah perputaran generasi yang berjalan di atlet selam Jatim. Tidak mungkin kekuatan itu, hanya diperoleh melalui latihan saja, tentu mereka harus mengikuti kompetisi resmi.
“Kompetisi resmi itu adalah kompetisi yang mendapat legalitas dari POSSI daerah atau PB POSSI yang melaksanakan. Nah, karena itu saya punya ekspektasi dalam kegiatan ini nanti akan bisa dilihat berapa tahun ke depan mereka yang aktif di sini dan punya prestasi di sini jenjang karirnya akan selalu berjalan,” paparnya.