SURABAYAONLINE.CO – Universitas Airlangga (UNAIR) makin menunjukkan kualitas akademisinya, adalah Dr. dr. Niko Azhari Hidayat SpBTKV, Subsp.VE(K)., FIATCVS yang berhasil meraih Best Presenter Award melampaui kontestan2 dari negara lain. Pada 6th Asia Engage Regional Conference 2024 di Bangi Resort Hotel Malaysia. Dr. Niko, mengangkat judul karya tulisnya, iVascular: Transforming Digital Telehealth Technology Innovation to Sociohumanity Goals berhasil meraih atensi besar dari 3 juri di even internasional tersebut.
Melalui karya tersebut, dr. Niko, yang merupakan ASN dosen Fakultas Teknologi Maju Multidisplin (FTMM) UNAIR sekaligus selaku penggagas aplikasi iVascular, berusaha mengeksplorasi pemanfaatan telehealth iVascular dalam memenuhi kebutuhan klinis dan tujuan sosial kemanusiaan yang lebih luas. iVascular sebagai platform promotifDo, preventif, kuratif, dan rehabilitasi untuk informasi, edukasi, komunikasi, dan konsultasi kesehatan penyakit pembuluh darah (vaskular). Hasilnya, dr. Niko menyimpulkan bahwa iVascular muncul sebagai kekuatan transformatif yang memanfaatkan teknologi informasi komunikasi untuk ketahanan kesehatan masyarakat.
Dengan memprioritaskan pencegahan, aksesibilitas, inklusivitas, serta keterlibatan masyarakat, iVascular membuka jalan menuju masa depan di mana perawatan kesehatan bukan hanya hak istimewa, tetapi juga hak yang dinikmati oleh semua orang.
“iVascular merupakan wujud integrasi antara platform digital Varises Indonesia, AVShunt Indonesia, Kaki Diabet Indonesia, Aorta Indonesia, dan Vascular Science Club yang dikembangkan sejak mengabdi sebagai staf di RS UNAIR,Surabaya, 2010” jelasnya. Sebagai motivasi utama keikutsertan dr. Niko adalah Amanah yang diembannya sebagai Sekretaris World University Association for Community Development (WUACD) & Koordinator Bidang Internasionalisasi & Kolaborasi LPPM UNAIR, maka ia ingin mewujudkan pengabdian masyarakat yang sekaligus juga memajukan teknologi kesehatan digital di Indonesia. “Penggunaan aplikasi iVascular di Indonesia sangat penting mengingat banyaknya kasus penyakit vaskular yang terjadi di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penderita penyakit vaskular di Indonesia semakin meningkat sekitar 15 persen dari populasi umum” jelasnya.
Perjuangan dr. Niko terbayar tuntas dengan predikat Best Presenter Award mengalahkan peserta internasional lain dari Asia hingga Afrika yang turut serta dalam kompetisi tersebut. Tidak hanya itu, dr. Niko juga berhasil mengungguli peserta yang berasal dari berbagai rumpun ilmu lain seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Melalui capaiannya tersebut, dr. Niko ingin menyampaikan pesan penting bagi perkembangan teknologi kesehatan digital di Indonesia, beserta hidup & dinamisnya proses transformasinya secara nasional. Lebih lagi dia melihat tingginya nilai potensi kebermanfaatan telekesehatan baik secara nasional maupun global. “Kami berharap iVascular yang kami kembangkan dapat mendunia dan berdampak positif pada dunia kesehatan khususnya kesehatan vaskular, dengan tetap berlandaskan nilai Tri Dharma,” pungkas dr. Niko.
Asia Engage ini merupakan Konferensi internasional yang rutin diselenggarakan setiap 2 tahun, untuk misi penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat internasional berwujud keterlibatan segenap institusi pendidikan tinggi terkemuka untuk menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan antara para pemangku kepentingan multisektor meliputi institusi pendidikan tinggi, industri, yayasan, komunitas, LSM, dan lembaga pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh ASEAN dan Asia. Harapan dr.Niko membawa iVascular pada Asia Engage, sebagai penutup presentasinya beliau mengajak untuk suatu Kolaborasi strategis dalam Vascular Asia sebagai ekosistem kesehatan digital yang diinisiasi iVascular. (AS)