SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Pemerintah Pusat meluncurkan kapal perintis KM Sabuk Nusantara yang melayani dari dan ke berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara merupakan salah satu program Tol Laut Bapak Presiden Joko Widodo. Pengoperasian hari ini merupakan rangkaian bukti-bukti kongkrit dari Program Tol Laut Pak Jokowi yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan menekan disparitas harga dan kelancaran distribusi logistik.
Namun, KM tersebut diduga belum dirasakan oleh masyarakat Kepulauan Sapudi, Sumenep karena kapal tersebut tidak beriperasi di wilayah tersebut. Berdasarkan rute, Surabaya, Masalembu, Keramian, Kalianget, Sapudi, Kangean, Sapeken, Pagerungan besar dan Tanjung Wangi.
Salah satu warga Kepulauan Sapudi Fia mengatakan, jika selama ini masyarakat kepulauan Sapudi belum merasakan KM Sabuk Nusantara yang diluncurkan oleh pemerintah pusat itu. “Tidak ada. Kami tidak pernah merasakan itu meskipun sempat mendengar,” katanya, Senin (19/9).
Padahal kata Fia, penugasan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2015 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Barang Dalam Negeri dan Bongkar Muat Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut.
Akibatnya, selama ini warga Pulau Sapudi dikatakan hanya menggunakan kapal yang sering beroperasi seperti KM Dharma Kartika, dan lainnya. Artinya, tidak dengan KM yang diluncurkan pemerintah pusat itu.
Pihaknya menduga, kepulauan Sapudi tidak dilintasi KM tersebut karena dinilai tidak memiliki pemasukan besar terhadap pemerintah dan atau mungkin ada permainan dari pihak terkait sehingga tidak tersentuh oleh kapal yang diluncurkan pemerintah pusat itu.
“Ini kan pertanyaan besar. Kenapa di Sapudi tidak dilintasi. Padahal di rute itu ada, ini perlu dicurigai,” ujarnya
Pihaknya berencana akan menggelar aksi besar-besaran kepada pihak terkait untuk menanyakan kejelasan dari program tersebut.
Sementara KSOP Sapudi Supriyanto berdalih melihat situasi dan kodisi yang ada. Jika cuaca mendukung, KM Sabuk Nusantara bersadar di Pulau Sapudi. Dan sebaliknya.
“Kondisi Dermaga di Sapudi mengkhawatirkan. Apalagi saya masih baru perlu banyak kroscek kelapangan,”dalihnya
Dan pihaknya mengaku belum mengetahui berapa kali KM Sabuk Nusantara beroperasi di wilayah Sapudi dengan dalih baru bertugas.(Upek)