SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Arif Firmanto menghadiri pertemuan BEM Se- Kabupaten di Madura, Jawa Timur, Minggu (28/8).
Dalam kesempatan itu, Arif Firmanto yang juga sebagai pemateri menyampaikan pentingnya bertani yang saat ini sudah menjadi LifeStyle.
Menurut Arif, bertani merupakan pekerjaan yang fitrah. Tidak mengherankan bila mayoritas cita-cita orang yang bekerja dari rakyat biasa sampai presiden ketika pensiun ingin bertani.
“Bertani merupakan langkah untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia khususnya Sumenep,” terangnya, Senin (29/8).
Apalagi kata dia, sektor pertanian merupakan hal yang paling strategis karena disaat banyak negara tumbang akibat berbagai krisis dunia. Pertanian hadir sebagai solusi dan menjadi penyanggah utama ekonomi bangsa.
konsep bertani menjadi lifestyle baru di sejumlah negara maju. Bertani juga disebut sebagai Agrihood atau yang disebut dengan agriculture in neighborhood.
“Artinya, bertani yang menjadi lifestyle sampai komersial skill tidak perlu jauh-jauh dari tempat tinggal kita atau tempat kerja kita serta tidak perlu menunggu masa pensiun,” ujarnya
Agrihood juga berkembang seiring dengan perkembangan teknologi modern dibidang pertanian seperti konsep greenhouse, drip irrigation, micro climate control, ecofriendly energy saving, pressision farming, organic farming, dan lain sebagainya.
Agrihood kini bukan lagi sekedar konsep. Namun disertai langkah jelas dalam berbagai skala. Dan kini siap membantu masyarakat yang ingin menerapkan konsep Agrihood dilingkungan masing-masing.
Mulai dari berbagai model dan skala greenhouse, ukuran kecil dan sederhana tanpa dilingkapi dengan climate control mechanism maupun nutrition system sama sekali sampai dengan greenhouse ukuran raksasa dengan teknologi terkini lengkap dengan micro climate control dan full skill nutrition automatitation
Mengapa harus bertani?. Arif Firmanto menjelaskan, sebagaimana disebutkan dalam Alquran QS 80 Abasa ayat 23-24 menyebutkan bahwa bertani bertujuan untuk memberi makan.
“Ini sudah jelas diatur dalam Alquran. Tanggungjawab besar kita dianggap oleh Allah SWT belum melaksanakan perintahnya sebelum memperhatikan urusan pangan,” paparnya (Upek)