SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Alumni SMA Negeri 1 Gresik Angkatan 1983 (SMANGRES ’83) membagikan 2000 takjil bagi anak yatim piatu dan duafa di berbagai yayasan panti asuhan yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Gresik.
Penyaluran takjil ,dibagikan sejak 29 April sampai 10 Mei, menyesuaikan dengan permintaan masing-masing pengurus panti asuhan.
“Kami sengaja mengantarkan langsung takjil termasuk yang di Pulau Bawean, tidak membagikan di pinggir jalan untuk menghindari kerumunan massa di era pandemi ini,” ucap Tri Budiarto Hartanto, ketua panitia reuni, Minggu (2/5).
Panti asuhan yang menerima paket takjil berisi nasi, lauk dan minuman, antara lain Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Asmaiyah, PKU Muhammadiyah, Reitra Trate, Yastimfarah Sangkapura, Sedoso Peganden, Darul Hijrah Manyar, Panti Asuhan Dewi Sekardadu, Baitul Mutahilin Manyar, Yatim Mandiri, Asrama Fadhilah, Mambaul Ulum Bungah, Khoirun Nisa Singosari, LPAY Giri dan Yayasan Amanah PPS.
“Rencana kegiatan reuni tahun ini sengaja kami tunda hingga tahun depan karena kondisi pandemi yang masih melanda,” ucap Tri Budiarto, karyawan di sebuah BUMN di Gresik.
Dikatakan Tri Budiarto, selain membagikan takjil panitia membagikan sembako dan bingkisan kepada bekas pengajar dan alumni yang kurang mampu.
Dari data yang diperoleh panitia, sampai saat ini ada 13 orang guru yang masih hidup, satu di antaranya adalah KH Muchtar Djamil.
“Beliau saat itu menjadi guru mata pelajaran agama,” ungkap Andi Mariono, alumni bergelar doktor yang kini mengajar di Program Pasca Sarjana Unesa Surabaya.
KH Muchtar Djamil adalah kiai kharismatik Gresik, meski sudah berusia lanjut beliau masih rutin bekegiatan dakwah ke berbagai kalangan. (san)