SURABAYAONLINE.CO-Untuk mempermudah ruang belajar Bahasa Inggris di Surabaya, Komunitas English Conversation Club (ECC) hadir berkontribusi bagi masyarakat yang mempunyai keinginan bercakap-cakap menggunakan Bahasa Inggris, tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Salah satu penggagas berdirinya ECC Surabaya Faishal mengatakan, komunitas ini rutin mengadakan pertemuan setiap hari Rabu pukul 18.30 WIB. Pertemuan itu, dilakukan di tiga tempat pusat Kota Surabaya, yaitu di Loop Stadion, Hotel Cleo, dan Samchon Resto and Cafe secara bergantian. Kegiatan ini juga diikuti dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, penjaga warung kopi, hingga pengusaha.
“Jadi member kami itu ada office boy, penjaga warung kopi, angkatan laut sampai pengusaha,” kata Faishal saat ditemui di Samchon Resto and Caffe, Rabu, (13/03/19).
Faishal menjelaskan komunitas ECC berdiri di Surabaya pada 3 Februari 2016, dengan tiga orang pencetus, yakni Edi, Faishal, dan Sepekan. Ketiga orang ini, memiliki latar belakang profesi yang sama di sebuah organisasi himpunan pramuwisata Indonesia. Organisasi ini tidak menggunakan sistem class room (ruang kelas), yaitu ada tutor yang membimbingi setiap peserta yang hadir. Akan tetapi, sistem yang diterapkan jalinan kekerabatan tanpa sekat-sekat hirarkis, sehingga dialog yang dibangun tidak terkesan kaku namun perbincangan santai.
“Di ECC tidak ada tutornya, tapi pak faisal dan pak edi hanya sebagai Master of Ceremony (MC). Terlepas itu semua yang hadir belajar bersama. Sebab ECC bukan room class, tapi semua yang hadir dianggap teman. Sistemnya kami bukan guru dan murid,” ujar pria kelahiran Surabaya tersebut.
Tak hanya kegiatan rutin setiap pekannya, komunitas ECC juga memiliki program tahunan, seperti i English camp dan city tour yang mempelajari sejarah-sejarah yang ada di Surabaya dan juga highlight program yang mana menghandle tamu-tamu kapal pesiar yang datang ke Kota Pahlawan. “Kami juga memiliki program tahunan seperti English Camp Ubaya traning center,” jelasnya.
Dalam rangka menjaga eksistensi komunitas, ECC terus membuka ruang bagi siapa saja yang mempunyai keinginan untuk belajar bersama. Salah satu member ECC adalah Kendis, perempuan yang berasal dari Blora Jawa Tengah itu, tercatat sebagai mahasiswi ITATS prodi Teknik Informatika.
Awalnya ia bergabung di ECC usai mendapat informasi dari akun instagram milik komunitas tersebut. Kendis juga mengaku bahwa ia menyukai Bahasa Inggris sejak duduk di bangku SMA.
“Walaupun saya bukan orang asli Surabaya, tapi motivasi saya mengikuti ECC yaitu ingin mencari orang atau komunitas yang se passion dengan saya. Karena saya penyuka Bahasa Inggris sudah sejak lama,” pungkasnya.(*)