SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Kasus siswa yamg menganiaya gurunya di dalam kelas, akhirnya berakhir damai melalui mediasi yang dilakukan di aula pertemuan Mapolsek Wringinanom, Minggu (10/2) sore.
Mediasi dipimpin Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, diikuti Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Mahin, murid yang bersangkutan AA (15), guru Nur Khalim (30), pengurus SMP PGRI Wringinanom, orang tua siswa Arigo dan sejumlah pengurus PGRI Kecamatan Wringinanom. Juga tampak Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan dari Kementrian Sosial RI, serta pegiat sosial dari Jatim.
Usai mediasi, AA memeluk guru Nur Khamim sambil menangis. Kejadian itu berlangsung dihadapan Kapolres AKBP Wahyu S bintoro, Kadispendik Mahin dan wartawan di Mapolsek Wringinanom. Saat itu, AA didampingi ibu dan ayahnya yang tampak meneteskan air mata haru
Kapolres AKBP Wahyu mengatakan kasus ini sebenarnya terjadi pada Sabtu (2/2), saat pelajaran Matematika yang diajarkan Nur Khalim. Namun keesokan harinya, AA sudah menemui Khalim untuk meminta maaf. Tanpa diduga, video tersebut muncul menyebar di sejumlah media sosial setelah dilansir melalui akun @wajah Indonesia, Sabtu (9/2). Mengetahui video itu muncul dan langsung menjadi perhatian nasional, Nur Khalim lalu melapor ke Polsek Wringinanom, Santu (9/2) malam.
“Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan, apalagi kedua belah pihak juga sudah membuat surat pernyataan damai. Ini juga diatur UU no 11 pasal 6 ada proses penyelesaian perkara anak di luar pengadilan,” ujar kapolres didampingi Kadispendik Mahin.
Bahkan untuk memberi wejangan kepada siswa lainnya, Kapolres AKBP Wahyu memastikan akan menjadi Irup pada upacara bendera hari Senin (11/2) pagi di SMP PGRI Wringinanom. Setelah itu, kapolres dan kapolsek akan mendatangi rumah AA yang dekst demgan sekolahan.
“Saya besok akan jadi Irup di SMP PGRI Wringinanom, terus silaturahim ke rumah AA. Ini untuk mengetahui lebih dalam konidisi keluarga AA,” ujar kapolres.
Sementara Kadispendik Mahin mengatakan, kasus ini dianggap selesai setelah kedua belah pihak menyatakan berdamai. Terutama guru Nur Khalim, yang mendapat apresiasi khusus dari Mahin sebagai guru berjiwa besar. Sebab saat mendapat perlakuan tidak mengenakan dari AA di kelas, Nur Khamim samasekali tidak melawan.
“Kami sangat respek terhadap Nur Khalim, yang sangat berbesar hati memaafkan muridnya. Apalagi ini menjelang ujian bagi Arigo yang saat ini sudah kelas 3,” ujar Mahin.
Ditemui di tempat yang sama, Nur Khalim mengaku sudah ikhlas memaafkan sikap AA. Menurutnya, terlepas dari sikap siswanya yang kurang terpuji, ia menganggap siswanya adalah anak didiknya sendiri.
“Saya sudah memaafkan sikap AA, karena ia adalah anak didik saya sendiri yang saya anggap anak saya sendiri. Apalagi yang bersangkutan akan mengikuti ujian nasional,” kata Nur Khalim.
Seperti dineritakan sebelumnya, beredar video berisikan aksi seorang murid SMP PGRI di Kecamatan Wriginanom Gresik, menganiaya hingga mencekik gurunya saat mengajar di depan kelas. Pasalnya, murid itu ditegur karena merokok di ruang kelas saat proses belajar mengajar.
Dalam video yang diunggah akun media sosial @wajah Indonesia, Sabtu (9/2) kemarin, tampak guru honorer bernama Kalim itu terlihat berkali-kali didorong dan nyaris dipukul siswa berbaju seragam pramuka dan memakai topi hitam itu. Bahkan, siswa mokong itu juga memegang leher dan menarik kerah baju Kalim berkali-kali. (san)