SURABAYAONLINE.CO – PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali menegaskan kepemimpinannya dalam mendukung transisi energi dan target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui serangkaian inisiatif strategis yang dipaparkan dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025, yang digelar pada 15–17 April 2025 di Jakarta.
Dalam forum energi bersih kelas dunia ini, PLN NP memperkenalkan enam inisiatif utama untuk meningkatkan bauran energi ramah lingkungan. Program tersebut meliputi: percepatan pemanfaatan energi terbarukan, pengembangan bioenergi, bahan bakar rendah karbon, dedieselisasi dan gasifikasi, inovasi teknologi penangkapan karbon, serta pengembangan energi masa depan berbasis hidrogen.
Salah satu sorotan utama adalah komitmen PLN NP dalam mengembangkan green hydrogen sebagai bahan bakar masa depan. Inovasi ini diwujudkan melalui integrasi PLTS atap dan teknologi electrolyzer pada unit pembangkit, yang telah berhasil menghasilkan hidrogen hijau secara mandiri di Muara Karang Green Hydrogen Plant—pionir pabrik hidrogen hijau pertama di Indonesia.
Program ini kini telah diperluas ke tujuh pembangkit lainnya di Pulau Jawa. Secara keseluruhan, delapan fasilitas ini mampu memproduksi hingga 42 ton hidrogen hijau per tahun untuk kebutuhan internal, serta 70 ton sebagai produksi berlebih (excess production) yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut.
Tak hanya berhenti pada produksi, PLN NP juga telah mengimplementasikan pemanfaatan Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) untuk mendukung pembangkitan listrik tanpa emisi. Teknologi ini telah digunakan untuk menyuplai listrik ramah lingkungan di wilayah kepulauan seperti Gili Ketapang.
Inovasi lainnya termasuk uji coba co-firing ammonia di PLTU Gresik 100 MW, kerja sama studi rantai pasok ammonia dengan IHI Corporation, serta penerapan fuel cell oxy-hydrogen pada Emergency Diesel Generator (EDG) di PLTA Sengguruh.
PLN NP juga mencatat pencapaian penting dalam mobilitas bersih melalui kendaraan hybrid hidrogen-listrik HE-Nusantara, yang sukses menempuh perjalanan non-stop dari Muara Karang ke Cirata.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mempercepat transisi energi:
“Transisi menuju Net Zero Emission 2060 tidak dapat tercapai tanpa inovasi dan kolaborasi. Melalui pengembangan ekosistem hidrogen yang terintegrasi dengan energi terbarukan, PLN Nusantara Power berkomitmen menjadi pelopor pembangkitan rendah emisi di Indonesia dan kawasan.”
Melalui partisipasi aktif dalam GHES 2025, PLN NP membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional untuk mendorong adopsi teknologi hidrogen serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok energi bersih global.