SURABAYAONLINE.CO – Sebagai bagian dari upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan membangun sumber daya manusia berkualitas, PT PLN (Persero) telah mengirimkan lima pegawainya untuk mengikuti Program Tugas Belajar (PTB) di King’s College London (KCL). Kampus internasional ternama ini kini hadir di Singhasari, Malang, memberikan akses lebih dekat bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dunia.
King’s College London, yang menempati peringkat ke-36 di dunia versi QS World University Rankings, dipilih untuk mendukung transformasi digital dan pengembangan SDM PLN.
General Manager UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menyampaikan apresiasinya kepada para pegawai yang telah berhasil melalui seleksi ketat hingga diterima sebagai mahasiswa MSc Digital Economies.
“Saya berharap setelah menyelesaikan studi di King’s College London, mereka dapat memberikan kontribusi nyata dalam transformasi digital perusahaan dan sektor energi Indonesia,” ujar Ahmad Mustaqir.
Ahmad Mustaqir menambahkan, pengiriman pegawai ke KCL adalah langkah strategis PLN untuk memperkuat kemampuan SDM di era ekonomi digital. Hal ini juga mendukung visi transformasi digital Indonesia, yang bertujuan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor dan menghadapi tantangan teknologi masa depan.
“Kerja sama antara sektor publik, swasta, dan BUMN seperti ini tidak hanya membuka peluang pendidikan internasional tetapi juga mendorong kemajuan industri dan pendidikan di Indonesia,” tambahnya.
Program ini dihadiri pula oleh Vice President Pengembangan Talenta Area 6, Dessy Kencana Widi, yang terlibat dalam diskusi strategis terkait transformasi digital di Indonesia.
Selain fokus pada pengembangan SDM melalui PTB, PLN UID Jatim juga mengambil langkah signifikan untuk mendukung kesejahteraan pegawai, khususnya perempuan, dengan meresmikan fasilitas laktasi dan childcare di PLN UP3 Pasuruan pada 6 Desember 2024.
Manager PLN UP3 Pasuruan, Agus Susanto, menjelaskan bahwa fasilitas ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, aman, dan nyaman, terutama bagi pegawai yang juga berperan sebagai orang tua.
“Kami ingin memastikan bahwa pegawai, khususnya ibu menyusui, dapat bekerja dengan tenang karena memiliki tempat yang layak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Fasilitas childcare juga diharapkan mendukung produktivitas karyawan,” ujar Agus Susanto.
Langkah PLN ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mendukung SDM berkualitas, baik melalui akses pendidikan global maupun fasilitas pendukung kesejahteraan pegawai. Dengan inisiatif ini, PLN tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. (rif)