SURABAYAONLINE.CO,Mesir – Suasana penuh semangat menyelimuti acara Serasehan Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 yang berlangsung di Penthouse LPPD Jatim, Kairo, pada Selasa, 3 Desember 2024. Acara ini menjadi ajang inspirasi dan motivasi bagi para mahasiswa baru yang memulai perjalanan akademik mereka di Negeri Para Ulama.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua LPPD Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, M.A., yang memberikan wejangan mendalam tentang peran strategis mahasiswa sebagai generasi penerus pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Timur. Turut serta Kabiro Kesra Setda Provinsi Jawa Timur, Imam Hidayat, S.Sos., M.M., perwakilan dari Biro Kesra, Dra. Siti Munawaroh, M.A., serta Pengasuh Mahasiswa LPPD Jatim di Kairo, KH. Muchlason Jalaluddin, Lc.
Dalam sambutannya, Prof. Halim mengingatkan para mahasiswa bahwa kesempatan belajar di Mesir, pusat keilmuan Islam yang dihormati dunia, adalah anugerah besar yang harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh.
“Keberadaan kalian di Kairo ini tidak hanya untuk meraih mimpi pribadi, tetapi juga untuk membawa ilmu yang akan mengubah masa depan Jawa Timur. Jadilah santri yang membangun peradaban dengan ilmu, akhlak, dan integritas,” pesan beliau penuh semangat, dalam rilis LPPD Jatim yang diterima, Jumat(6/12/2024).
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan penanaman nilai-nilai keislaman yang kokoh.
Kabiro Kesra Setda Provinsi Jawa Timur, Imam Hidayat, menegaskan bahwa program BSPP adalah bentuk komitmen nyata Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mencetak kader bangsa yang unggul.“Kami percaya, generasi muda seperti kalian adalah aset terbesar untuk membangun masa depan Jawa Timur. Manfaatkan program ini dengan penuh tanggung jawab dan jangan pernah berhenti belajar,” ujar Imam Hidayat.
KH. Muchlason Jalaluddin, Lc., memberikan pesan moral yang menyentuh hati para mahasiswa. Beliau mengingatkan bahwa perjalanan mereka di Kairo bukanlah akhir dari tujuan, melainkan awal dari tugas besar untuk kembali dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Santri tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dalam memberi manfaat. Jangan pernah melupakan akar kalian sebagai santri yang bertugas membangun Jawa Timur dengan ilmu dan akhlak mulia,” tuturnya.
Acara serasehan ini semakin hidup dengan sesi dialog interaktif antara mahasiswa dan para tokoh yang hadir. Mahasiswa baru diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan, pertanyaan, dan rencana masa depan mereka. Antusiasme terpancar dari diskusi yang penuh kehangatan ini, mencerminkan optimisme dan semangat tinggi para peserta.
Dengan program seperti BSPP, Jawa Timur berharap dapat melahirkan generasi santri yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki visi global, kepemimpinan yang kokoh, dan kearifan lokal yang kuat.
Acara ini menjadi tonggak awal perjalanan panjang para mahasiswa penerima beasiswa untuk menorehkan prestasi dan membawa dampak positif bagi tanah air. Dari Kairo, mereka siap melangkah, membangun mimpi untuk masa depan yang lebih cerah.(win)