SURABAYAONLINE.CO, Surabaya – Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melaksanakan proses pencoblosan di TPS 4 RW 11 Jalan Ketintang Permai BF11, Gedung Balai Diklat Baitul Haq, Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Dia melaksanakan proses pemungutan suara ini bersama dengan seluruh keluarganya yakni istri, Rini Indriyani, dan kedua anaknya.
Sebelum menyalurkan hak suaranya, Eri mengaku melaksanakan ritual khusus yakni meminta doa restu dan sungkem ke ibu dan umik. Eri mengaku, ritual khusus ini selalu dia lakukan sejak semasa SMA. Ketika hendak memiliki hajat atau hendak melaksanakan hal yang besar, dia selalu meminta restu kedua orang tuanya.
“Setiap saya ada kegiatan, ada hajat saya selalu bertemu dengan orang tua saya. Itu adalah ritual saya. Dalam kesulitan apapun itu saya minta doa dan mencium kaki beliau. Itu selalu saya lakukan mulai dari SMA sampai sekarang. Karena ridho Allah adalah ridho orang tua kita,” kata Eri, Rabu (27/11).
Uniknya lagi, dalam proses menuju ke TPS yang berjarak kurang lebih 300 sampai 400 meter dari kediamannya, Eri bersama keluarga besarnya disambut dan diarak oleh hadrah hingga ke TPS. Rombongan hadrah itu rupanya merupakan inisiatif dari perwakilan warga yang turut mengiringi keluarga besarnya nyoblos di TPS 4 tersebut.
“Diantar Pak RW ini itu juga ada hadrah. Semoga dengan iringan hadrah ini, maka Surabaya tambah berkah, semakin maju dan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, Eri tiba di TPS 4 tepat pukul 08.00 WIB dengan berjalan kaki dari kediamannya. Setibanya di TPS, dia langsung mengantre untuk menunggu giliran lantaran di lokasi sudah ada warga yang tiba lebih dahulu. Tidak berselang lama, dia bersama keluarganya mendapat giliran untuk memasuki bilik suara.
Menurutnya, pilkada serentak tahun ini berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Karena, di pilkada kali ini, ia tidak hanya nyoblos ke TPS bersama istrinya, akan tetapi sekaligus bersama kedua anaknya.
Dalam pilpres lalu, Wali Kota Eri datang ke TPS hanya bersama istrinya, Rini Indriyani, dan anak pertamanya Alfanana Puteri. Nah, di Pilkada 2024 semakin lengkap, ia datang ke TPS sekaligus dengan anak keduanya, Rahmad Haidar Pasha sebagai pemilih pemula.
Menurutnya, pencoblosan kali ini paling berkesan, karena anak keduanya baru pertama kali berpartisipasi dan menggunakan hak suaranya dalam Pilkada 2024. “Anak kedua saya sudah mulai nyoblos, kemarin tanya caranya nyoblos bagaimana. Dulu di periode pertama, saya hanya dengan istri saya, pada waktu pilpres saya dengan anak pertama saya, sekarang pilkada ini, saya, istri saya, anak pertama, dan anak kedua saya, langkap,” kata Wali Kota Eri.
Ia berharap, kerukunan warga bisa terus terjaga dan berdampak baik dalam pembangunan Kota Surabaya di tahun 2025-2029. Selain itu, ia juga berharap, dalam pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan wali kota (pilwali) Kota Surabaya 2024 bisa berjalan damai. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya itu tak ingin, jika dalam pilgub dan pilwali kali ini, timbul perpecahan karena berbeda pilihan.(*)