Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Allah SWT telah menetapkan hari kiamat yang gaib bagi manusia. Sebuah hari yang tidak ada satupun makhluk yang tahu kapan hari kiamat itu akan terjadi.
Malaikat Israfil lah yang diberi tugas oleh ALLOH untuk membawa sangkakala dan meniupnya.
Tiupan pertama merupakan kematian bagi semua makhluk hidup yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikendaki ALLOH; sedangkan tiupan kedua hari kebangkitan manusia dari kuburnya. Menunggu (keputusan ALLOH).” (QS. Az Zumar : 68)
Menurut Rasulullah saw, manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri di Padang Mahsyar pada hari kiamat. Hal ini disebabkan oleh jarak matahari yang sangat dekat dengan Padang Mahsyar, yaitu hanya sejengkal. Nabi saw juga bersabda bahwa jumlah keringat yang keluar dari tubuh manusia di Padang Mahsyar akan disesuaikan dengan amalan yang dilakukan di dunia. Bahkan, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ada manusia yang tenggelam hingga sampai ke telinganya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:” Antara dua tiupan itu selangnya empat puluh.”
Namun saat ditanya oleh Abu Hurairah, waktu 40 itu hari, bulan ataukah tahun? Beliau bersabda:” Aku tidak ingin menyebutkannya.”
Kemudian Nabi saw melanjutkan sabdanya:” Kemudian ALLOH menurunkan hujan dari langit, kemudian orang yang mati hidup kembali seperti tumbuhnya tanaman; tidak ada bagian manusia yang tidak hancur kecuali satu tulang, yaitu : ‘ajbu ad-danabi’ (tulang ekor yang paling kecil); dari tulang ini makhluk akan dihidupkan kembali.”