SURABAYAONLINE.CO – Kabupaten Jember terpilih menjadi salah satu dari 141 Kota/Kabupaten yang akan mengikuti evaluasi program gerakan menuju kota cerdas (Smart City) Tahun 2022. Smart City merupakan konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumberdaya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.
Oleh karenanya, Pemkab Jember melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember menggelar rapat koordinasi bersama 16 Kepala OPD di Lingkup Pemkab Jember pada Kamis (29/9) di Lobby Bupati Jember.
Rapat Koordinasi tersebut digelar dalam rangka persiapan mengikuti evaluasi program gerakan menuju kota cerdas (Smart City) Tahun 2022 yang akan dievaluasi oleh Kemkominfo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, KementerianPUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN dan RB secara daring pada tanggal 5 Oktober 2022 mendatang.
Tampak hadir di dalam forum rapat Plt. Sekretaris Daerah Arief Tyahyono,SE, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember Bobby Arie Sandy.,S.STP, serta 16 Kepala OPD di Lingkup Pemkab Jember beserta Penanggung Jawab (PIC) Program Unggulan (Quick Wins) Smart Ciy Tahun 2022.
Kadiskominfo Jember, Bobby A Sandy menjelaskan rapat ini dilakukan untuk mempersiapkan Pemkab Jember dalam evaluasi Gerakan Smart City di tingkat Pusat.
“Kabupaten jember menjadi salah satu dari 141 Kab/Kota yang akan dilakukan evaluasi oleh Kemenkominfo. Rapat koordinasi ini sebagai persiapan evaluasi Smart City melalui 6 dimensi utama yakni Smart Society; Smart Branding; Smart Economy; Smart Living : Smart Environment; dan Smart Governance,” ungkap Bobby.
“Oleh sebab itu, dibutuhkan kolaborasi dari 16 OPD sebagai pengampu kuesioner data untuk mempersiapkan evaluasi Smart City karena pada tanggal 5 Oktober akan ada Asesor dari kemenkominfo. Akan ada semacam evaluasi dan pertanyaan secara daring sehingga dibutuhkan penjelasan serta bukti pendukungnya. seperti perihalnya contoh saya ingatkan ketika ada aplikasi yang belum berjalan, lebih baik tidak dimunculkan karena jika dimunculkan maka data itu menjadi invalid. kita harap dari semua 16 OPD pengampu ini siap untuk mengikuti evaluasi secara daring,” lanjutnya.
“Esensi yang paling utama tidak hanya dari evaluasi ini tapi penerapan Smart City di kabupaten Jember untuk menjawab kebutuhan dan memberikan layanan masyarakat menuju pola kehidupan yang lebih modern, terukur dan terarah,” pungkas Bobby.