SURABAYAONLINE.CO, Jakarta – We can not not communicate, kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Ya, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi adalah hal yang sangat penting. Kita tidak bisa tidak berkomunikasi, bahkan mulai sejak dalam kandungan sebenarnya kita sudah berkomunikasi, yaitu komunikasi secara non verbal.
Namun, kamonikasi yang baik tidak lahir dengan sendirinya, komunikasi sebenarnya merupakan suatu hal yang dapat dipelajari.
Seperti yang disampaikan oleh Tofan Mahdi SVP Communication and Public Affairs PT Astra Agro Lestari dalam kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi (STIKOM), secara online pada Selasa, 19 Juli 2022.
“Kami selaku dosen dan seluruh praktisi pengajar secara khusus mengundang para pakar dan ahli komunikasi agar mampu memberikan pelajaran tentang webinar public speaking hari ini” kata Danang Sangga Buwana selaku kordinator acara dan dosen Komunikasi (STIKOM), pada saat memberikan sambutan di awal acara.
Selain menghadirkan Tofan Mahdi sebagai pembicara, STIKOM juga mengundang serta Debby Citra Amelia selaku Praktisi Komunikasi Perusahaan Ritel pada kesempatan kali ini.
Kegiatan yang mengusung tema “No More Nervous, Build Your Skill In Public Speaking” ini khusus diadakan oleh para dosen pengajar Ilmu Komunikasi STIKOM untuk memberikan pengatahuan dan pelatihan terkait dengan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik serta menumbuhkan rasa percaya diri pada saat berbicara di depan publik.
Public speaking pada dasarnya adalah bagaimana kita mampu memberikan informasi dan pesan kepada audience dengan baik, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan komunikator mampu diterima dengan baik dan efektif oleh komunikan.
“Prinsip dalam berkomunikasi di depan publik diantaranya, pahami konteks, cari tau persoalan yang akan dibahas, pelajari isu serta objective atau tujuan apa yang akan kita sampaikan” Jelas Tofan.
Tidak cukup hanya berbicara saja, lanjut Tofan dalam materinya, bahwa dalam public speaking sangat perlu menguasai konten yang akan didiskusikan, sehingga dengan sendirinya akan muncul rasa percaya diri pada saat berbicara.
“Kalau sudah paham konteks dan isu, jadi percaya diri, hilang semua insecure, apalagi nervous” tambahnya.
Dalam materinya, Tofan mengibaratkan belajar public speaking seperti belajar menyetir mobil, tidak bisa hanya dengan membaca buku untuk mempelajari teori-teori apa saja yang diperlukan untuk dapat mahir menyetir, diperlukan praktek dan konsistensi dalam berlatih langsung.
“Public speaking is a matter of practice, berbicara dengan baik adalah tentang sebuah kebiasaan, yaitu membiasakan berbicara dengan tutur kata dan Bahasa yang baik serta terstruktur” Jelas Tofan.
Tofan yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Komunikasi pada Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) ini, menyampaikan materi dengan karakter yang unik yaitu dengan memberikan berbagai macam contoh bagaimana ia mampu menjadi seorang ahli komunikasi kepada mahasiswa STIKOM yang hadir via aplikasi zoom.
Salah satunya adalah dengan mengalokasikan waktu untuk terus berlatih secara konsisten, maka meskipun public speaking ini memilki dua aspek yaitu ilmu dan seni, bagi mereka yang memang dikaruniai watak pemalu, pendiam tidak perlu berkecil hati, dan menganggap diri tidak mampu, karena perlu diingat kembali bahwa berbicara juga merupakan ilmu yang dapat dipelajari.
“Bisa karena terbiasa, alokasikan waktu setiap hari, sedikit demi sedikit yang penting istiqomah atau lakukan terus secara konsisten, ciptakan waktu sedikit itu menjadi waktu yang produktif, yakinlah mereka yang ahli adalah mereka yang paling banyak berlatih” Jelas Tofan dengan antusias.
Tak hanya itu Tofan juga memberikan pesan diakhir materi yang disampaikanya, bahwa berbicara adalah tempat. Yaitu bagaimana kita mampu menempatkan diri kita dalam berbicara serta dengan siapa kita berbicara, maka dengan sendirinya berbicara dengan baik akan menjadi sebuah karakter dan menciptakan positive respect bagi diri kita. (AS)