SURABAYAONLINE.CO – Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat ke-45 menjelaskan bahwa akan meluncurkan jaringan media sosial baru bernama TRUTH Social. Layanan baru ini kabarnya akan tersedia mulai bulan depan dalam versi beta untuk pengguna pilihan.
Trump mengatakan platform ini akan “menentang tirani raksasa teknologi”. Ia juga menuding raksasa teknologi itu telah membungkam suara-suara oposisi di Amerika Serikat.
Platform ini akan diluncurkan secara umum pada kuartal I-2022. Platform ini dikembangkan oleh Trump Media & Technology Group (TMTG) di mana Donald Trump duduk sebagai chairman, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (21/10/2021).
Dalam pembuatan TRUTH Social, TMTG akan bergabung dengan perusahaan Digital Acquisition Corp. Kolaborasi ini akan menjadikan TMTG sebagai perusahaan publik.
Laporan TMTG menjelaskan bahwa nantinya perusahaan bisa meraih pendapatan tambahan sebesar US$ 825 juta dalam bentuk saham tambahan untuk penilaian kumulatif hingga US$ 1,7 miliar tergantung pada kinerja kombinasi harga saham pasca bisnis.
Sementara itu, setelah meninggalkan Gedung Putih, Trump kembali fokus ke dunia bisnis yang membesarkan namanya. Proyek TRUTH Social sepertinya akan jadi senjata baru bagi Trump di dunia bisnis.
“Kita hidup di dunia di mana Taliban memiliki pengikut besar di Twitter, namun Presiden Amerika Favorit Anda telah dibungkam,” ujar Trump.
Facebook dan Twitter telah menghapus dan melarang Donald Trump memiliki akun media sosial di platformnya setelah pendukungnya menyerbu US Capitol pada Januari 2021 untuk membatalkan pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru.
Mereka menyebut kemenangan Joe Biden terhadap Donald Trump penuh dengan kecurangan meskipun tak pernah menunjukkan bukti kecurangan.
Facebook dan Twitter sepakat bahwa Donald Trump ikut memprovokasi pendukungnya untuk melakukan aksi tersebut meski tak pernah memberikan bukti langsung adanya kecurangan dalam pemilihan Presiden AS.
Setelah pemblokiran tersebut Trump sempat meluncurkan blog bernama From the Desk of Donald J Trump. Tetapi situs web ini ditutup permanen sebulan kemudian. Trump yang dianggap menghasut massa, kemudian juga dilarang masuk ke Instagram, Snapchat, bahkan YouTube. (Vega)