SURABAYAONLINE.CO – Kementerian Perindustrian bakal mendapatkan tambahan alokasi anggaran untuk tahun 2022. Semula, Kemenperin sudah mendapat pagu anggaran sebesar 2,61 triliun, namun ada penyesuaian dengan tambahan Rp 250 miliar sehingga menjadi Rp 2,86 triliun.
Di depan Komisi VI DPR RI, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan tambahan anggaran itu bakal dimanfaatkan untuk program nilai tambah dan daya saing industri.
“Atas tambahan alokasi tersebut, kami lakukan penyesuaian pagu anggaran berdasarkan program. Yang pertama program dukungan manajemen tetap Rp 1,40 triliun, program nilai tambah dan daya saing industri dari Rp 707,25 miliar dengan tambahan Rp 250 miliar jadi Rp 957,26 miliar. Program pendidikan pendidikan dan pelatihan vokasi tetap Rp 495,89 miliar,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (22/).
Dari jumlah tersebut, rupiah murni berkontribusi paling besar, yakni Rp 2,49 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 148,50 miliar, Badan Layanan Umum (BLU) Rp 99,66 miliar, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 118,43 miliar.
Dari jumlah tersebut, belanja pegawai akan berkontribusi sebesar lebih seperempat dari total anggaran, yakni Rp 795,45 miliar, belanja operasional Rp 365,16 miliar serta belanja non operasional Rp 1,7 triliun.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyatakan bahwa perubahan atau penyesuaian anggaran ini sudah mendapat persetujuan Badan Anggaran DPR RI.
“Penyampaian hasil penyesuaian RKA KL Kementerian Perindustrian tahun anggaran 2022 bahwa usulan tambahan yang telah disetujui Banggar sebesar Rp 250 miliar, sehingga RKA/KL Kemenperin menjadi Rp 2,861 triliun,” katanya.