SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Kompleks pertokoan yang terletak di Jl Raya Ambeng Ambeng Kecamatan Duduksampeyan, sudah lebih dari 10 tahun ini mangkrak.
Padahal nama dan fungsinya sempat berganti, selama di era dua bupati yang masing masing berkuasa 10 tahun.
Saat diresmikan era Bupati (Alm) KH Robbach Ma’sum, lebih dari 10 tahun lalu, kompleks ini diberi nama Klinik Bisnis.
Kemudian saat era Bupati Sambari Halim Radianto, berganti nama menjadi Pasar Ikan Modern kerjasama dengan sistem Build OperationkTransfer (BOT) dari PT Lumbung Putra Kalimantan, milik Gus Sholeh. senilai Rp 59 miliar.
Namun perubahan ini, juga tidak mampu mendongkrak nama dan fungsi Pasar Ikan.
Bahkan beberapa waktu lalu, di areal tersebut sempat didirikan kantor Unit Layanan Paspor.
Namun semua itu, tidak mampu mendongkrak popularitas kompleks ruko tersebut. Hingga akhirnya sampai sekarang, kondisinya memprihatinkan dan mangkrak.
Saat ini, dari puluhan ruko yang selesai dibangun, hanya beberapa yang masih ditempati.
“Meski sempat banyak yang menempati dan dijadikan usaha. Tapi sepi, lalu ditinggal pemiliknya,” aku Bob (28) pemilik ruko.
Ruko paling depan menghadap ke utara misalnya, masih terlihat beberapa masih buka. Beberapa di antaranya difungsikan sebagai tempat usaha, meski terkesan apa adanya.
Seperti warung makan, bengkel hingga warung kopi. Sementara ruko bagian belakang, yang menghadap ke selatan tertutup rapat.
Sedangkan, puluhan ruko bagian dalam yang menghadap selatan, utara, timur dan barat mayoritas tutup bahkan kondisinya rusak. Mirisnya lagi, sebagian besar bangunan tertutup tumbuhan yang menjulang tinggi.
Kapala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Choirul Anam mengatakan,
kompleks ruko tersebut belum di serahterimakan dari investor ke Pemkab Gresik.
“Masih proses hukum di kejaksaan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa ,menunggu perintah bupati,” ungkapnya, Rabu (2/6). (san)