Surabaya Online – Presiden Joko Widodo pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan beberapa pandangan kepada para pemimpin hingga perwakilan negara-negara ASEAN.
Pertama yaitu perkembangan situasi di Myanmar adalah sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kedua adalah pentingnya Pemimpin Militer Myanmar untuk memberikan komitmen.
Tiga permintaan komitmen yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yaitu:
1. Penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama, semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan.
2. Proses dialog yang inklusif harus segera dimulai. Tahanan politik di Myanmar harus segera dibebaskan dan perlu dibentuk special envoy ASEAN untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar.
3. Pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Centre.
“Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi”, terang Presiden Joko Widodo.
Turut mendampingi Presiden saat memberikan keterangan pers yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***