SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Gara-gara pandemi Covid-19, yang mengakibatkan perekonomian global macet, manajemen terpaksa menjual saham klub sepak bola PSG Gresik ke Safin Akademi Pati.
Presiden PSG Gresik, Nanang Susanto mengakui latarbelakang penjualan klub karena terkendala finansial akibat dampak pandemi Covid-19.
Meski begitu, Nanang Susanto mengakui melepas PSG Gresik adalah hal yang sangat berat secara emosional.
Karena perjuangan membangun tim sejak 2018 di Liga 3, hingga menembus Liga 2 tetapi akhirnya harus harus berakhir seperti ini.
“Pandemi membuat finansial klub sangat terganggu, bahkan bisnis saya juga drop. Tidak perlu saya jelaskan berapa persen sahamnya, ini murni aksi korporasi,” ungkap Nanang, Rabu (23/12).
CEO PSG Gresik, Bisri Affandi mengatakan selama pandemi tidak ada pemasukan, swmentara kompetisi belum berjalan tetapi pengeluaran berjalan terus.
“Secara finansial sangat berat, sehingga dengan terpaksa kami melepas PSG Gresik ke Safin Akademi,” ungkap Bisri Affandi di Graha PSG Gresik.
Pria kelahiran Gresik ini meminta maaf, baik untuk masyarakat Gresik maupun suporter yang mendukung PSG sejak berdiri hingga liiga 2, tentang kepindahan PSG Gresik ke Pati.
Selanjutnya, kata pria 32 tahun ini, sementara dirinya akan istirahat dari hiruk-pikuknya sepakbola Gresik.
“Kami memohon maaf kepada semua pihak, terutama Suporter Arek Gresik (SAG) yang sudah menjadi loyalis PSG Gresik,” kata Bisri. (san)