SURABAYAONLINE.CO- Panelis Independen Sulfikar Amir ikut menyoroti soal Surabaya yang dinilai jauh tertinggal oleh kota-kota lain di Indonesia.
Pasalnya, Kota Pahlawan itu tidak masuk kategori Smart City yang digagas oleh The IMD World Competitiveness Centers smart city Observatory beberapa waktu lalu.
Sulfikar berpendapat jika Surabaya masih banyak PR untuk layak mendapatkan kategori smart city. Menurut dosen di Nanyang Technological University itu masih banyak peluang untuk memperbaiki Surabaya. “Masih ada ruang besar untuk perbaikan (Surabaya),” ujar Sulfikar.
“Sebagaimana kota besar lainnya, Surabaya masih mengidap persoalan banjir dan transportasi publik,” jelasnya.
Sebelumnya, The IMD World telah merilis beberapa kota di dunia yang layak mendapatkan predikat sebagai smart city. Di Indonesia ada beberapa kota yang mendapat predikat tersebut.
Surabaya sebagai kota terbesar ke dua di Indonesia harus menelan pil pahit setelah tertinggal oleh kota-kota lainnya. Diantaranya adalah Jakarta, Makassar dan Medan.(*)