SURABAYAONLINE.CO, Malang (Jatim) – Tidak jelasnya realisasi model bansos yang digembar gemborkan Pemkot Malang bahkan hingga masa PSBB akan berakhir dan berganti dengan masa transisi New Normal Live membuat nasib hidup warga kota ini menjadi gamang di hampir 80 persen warga yang terdampak ekonomi akibat covid 19.
Berbeda dengan pergerakan Pemkot yang begitu lamban, pergerakan para relawan justru terus berjalan cepat dan langsung memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak.
Salah satu relawan adalah Seknas Jokowi,para relawan ini secara bergulir terus membagikan bantuan berupa sembako di 5 kecamatan yang ada dikota Malang.
Dari sekian warga kecamatan yang mendapatkan realisasi bantuan ada hal yang menarik yang ditemui pada penerima bantuan sembako di kecamatan Lowokwaru kota Malang. Mantan isteri pertama Sutiaji walikota Malang saat ini ikut dalam penerima bantuan sembako yang dilaksanakan pada tanggal 25 mei 2020 dan berlokasi di kantin Kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) kota Malang, berita ini sempat viral namun entah kenapa tiba-tiba pemberitaan tersebut hilang dari informasi yang terlanjur beredar di warga kota Malang.
Melihat hal tersebut kami mencoba menelusuri kembali kronologis mantan istri pertama walikota Malang tersebut bisa menjadi salah satu penerima bantuan sembako, langsung pada nara sumber pemberi bantuan yakni Relawan Seknas Jokowi yakni Jokowi Feri Irawan yang kami hubungi melalui sambungan telepon (28/05/2020) .
“Iya saya tahu tiba-tiba berita yang dibuat itu hilang. Kalau ditanya kronologis pemberian bantuan tersebut kami sampaikan bahwa kita memang mengadakan giat pembagian sembako bagi warga yang asap dapurnya terdampak pandemi covid dan yang paling merasakan dampak itu adalah ibu rumah tangga terutama janda yang berpenghasilan rendah dan luput dari pendataan Pemda.
Saat tanggal 25/05/2020 itu pergerakan Seknas Jokowi memang menyasar para pedagang yang terpaksa harus menutup usahanya karena dampak covid dan salah satunya pedagang dikawasan kantin UIN kota Malang,saat pemberian bantuan itulah terdata nama pedagang Endang Taqiyati ibu 4 orang anak yang harus kesulitan mencari sesuap nasi untuk dirinya dan 4 orang anaknya karena usahanya di kantin tersebut terpaksa tutup.
Ibu Endang Taqiyati yang ternyata mantan istri pertama walikota Malang Sutiaji ini menyatakan salut serta berterimakasih pada kami karena cepat dan tanggap untuk membantu masyarakat yang terdampak covid 19 terutama masalah sembako yang merupakan kebutuhan pokok.
Selain itu bu Endang juga menceritakan bagaimana susah payah beliau menjadi tulang punggung keluarga yang harus menghidupi 4 anaknya dari hasil pernikahannya dengan mantan suaminya yang notabene saat ini menjabat walikota Malang ditegah pandemi covid 19 dan fakta dagangan makanan,minumannya di kantin UIN harus ditutup sampai batas waktu yang tidak jelas” terang Feri Irawan yang biasa di panggil Mbah Samber ini pada kami.
Sementara saat kami melakukan klarifikasi pada kepala bidang humas Pemkot Malang Muhamad Nur Widianto melalui pesan WA hari ini mengatakan” kami tidak pada mengomentari yang bersifat pribadi, kalaupun itu berkaitan dengan bansos maka sifatnya berlaku umum tanpa melihat personifikasi jadi kalau masyarakat yang belum terdata silahkan melaporkan diri secara berjenjang ke kelurahan dan kecamatan” jelasnya.
Saat lebih jauh kami bertanya tidak adakah langkah inisiatif pemkot untuk mengambil langkah membantu mantan isteri pertama walikota Malang ini,pak Wit biasa dia dipanggil menambahkan
“Maka seperti warga kota yang lain diberikan ruang untuk menginformasikan dan mengajukan data melalui perangkat wilayah, nanti ada proses verifikasi”pungkasnya
(Hermin/Red)