SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, dilibatkan aktif dalam program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) dari Kementrian Pertanian (Kementan) yang memanfaatkan potensi lahan tidur, seperti rawa-rawa.
Implementasi program SERASI di Kalimantan Selatan berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi setempat, yang mencapai 250.000 hektare, sedangkan khusus di Tanah Laut seluas 30.000 hektare.
Hasilnya, PG dinilai berhasil meningkatkan produktivitas mencapai 12,5 persen di Desa Pantai Linuh, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Karena menggunakan produk pupuk dan pengendalian hama yang tepat untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, adapun pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik yang diaplikasikan dalam demplot ini yaitu ZA (300 kg), NPK Phonska Plus (300 kg), Petroganik (500 kg), Kaptan Kebomas (1 ton) dan Petro Biofertil (50 kg) untuk setiap satu hektare.
Lahan rawa, lanjut Digna, memiliki karakteristik yang cenderung asam, dengan pH berkisar antara 3-5. Karakteristik tanah yang masam dapat menghambat pertumbuhan tanaman, karena untuk dapat menyerap unsur hara dan nutrisi yang terkandung dalam pupuk, kondisi tanah harus netral dengan pH 6-7.
“Dalam hal ini, penggunaan Kaptan berfungsi untuk menyeimbangkan pH tanah menjadi 6-7, sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi yang terkandung dalam pupuk secara maksimal,” terang Digna melalui rilis yang diterima SurabayaOnline.
Sedangkan, keunggulan NPK Phonska Plus adalah memiliki kandungan mineral Zinc, yaitu unsur hara mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk ini semakin relevan mengingat kandungan Zinc pada lahan pertanian di Indonesia sudah sangat berkurang. Kandungan Zinc inilah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi. (san)