Oleh: Gatot Sundoro
SURABAYAONLINE.CO – Asiyah istri penyabar memang cocok disematkan kepada Asiyah binti Muzahim. Dia adalah istri Fir’aun, penguasa zalim, yang menganggap dirinya Tuhan. Berkat kesabaran dan keimanan yang teguh ditengah kekejaman Fir’aun, Asiyah dijamin masuk surga oleh ALLOH SWT.
Asiyah binti Muzahim memiliki paras yang jelita dan budi pekerti yang baik. Karena parasnya yang jelita itulah, Fir’aun kepincut dan meminangnya dijadikan istrinya. Saking sayangnya Fir’aun kepada istrinya, dia menuruti keinginan istrinya, termasuk memelihara si bayi Musa (cikal bakal Nabi Musa AS).
Kenapa Asiyah mau menikah dengan Fir’aun?
Asiyah mau menikah karena kedua orang tuanya ditangkap Fir’aun dan akan dibakar hidup-hidup didepannya.
Akhirnya Asiyah mau menikah dengan Fir’aun dengan syarat orang tuanya dibebaskan dan menolak untuk tidur bersama sang Fir’aun.
Asiyah selalu berdoa kepada ALLOH SWT agar selalu dijaga kehormatannya. Atas doa itu, ALLOH menciptakan jin serupa wajah Asiyah. Dialah iblis yang setiap malam tidur dan melayani Fir’aun di atas ranjang.
Asiyah adalah salah satu wanita terhebat sepanjang masa. Hal ini diakui oleh Nabi Muhammad Saw, beliau bersabda:” Banyak laki laki yang mencapai kesempurnaan, namun tak seorangpun wanita yang mencapai kesempurnaan, kecuali Maryam binti Imran dan Asiyah istri Fir’aun…….” (HR. Bukhari)
Namun kebahagiaan Asiyah berubah menjadi penderitaan setelah Fir’aun menyatakan dirinya Tuhan dan menyuruh rakyat menyembahnya.
Asiyah tidak bisa menerima perbuatan Fir’aun, tidak mengakui Fir’aun sebagai Tuhan dan tidak mau menyembahnya. Asiyah tetap teguh dan bersabar menghadapi sifat buruk suaminya; Asiyah rela mengorbankan nyawa dalam menghadapi perlakuan zalim suaminya.
Asiyah yang menyaksikan mukjizat Nabi Musa, akhirnya jatuh cinta pada ajaran Nabi Musa.
Fir’aun tak terima istrinya memilih agama Nabi Musa, lalu dia menyiksa Asiyah. Kedua tangan dan kaki diikat pada empat tiang, dijemur di matahari. Fir’aun memerintahkan prajuritnya untuk melempari batu besar.
Dalam deritanya Asiyah berdoa,” Wahai TUHANKU, dirikanlah rumah untukku disisimu di dalam Surga.”
Doa Asiyah ini diabadikan oleh ALLOH SWT, dalam Al-Qur’an, surat At Tahrim ayat 11
Doa Asiyah dikabulkan ALLOH SWT, sebelum ajalnya ditimpa sebuah batu besar, nyawanya dicabut, sehingga ia tidak merasakan sakit. Meninggal dunia dalam keadaan tersenyum.


