SURABAYAONLINE.CO – Semangat pelestarian budaya, etika, dan spiritualitas Nusantara kembali digaungkan lewat rencana pembentukan Dewan Masyarakat Nusantara Indonesia (DEMANI), sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial, sejarah, seni budaya, adat istiadat, etika moral, dan spiritual.
Komunitas ini digagas oleh Henry Harianto Yatmaka, seorang budayawan senior dan tokoh spiritual Nusantara, yang berharap DEMANI bisa menjadi wadah perjuangan dan pemberdayaan bagi para sejarawan, seniman, budayawan, spiritualis, hingga pengrajin tradisional.
“DEMANI hadir dengan harapan bisa membantu para pelaku budaya dan spiritual Nusantara untuk kembali mendapat tempat terhormat di tengah masyarakat modern,” ujar Henry saat ditemui Surabaya Online di Desa Kalidawer, Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu (5/7/2025).
Henry menjelaskan bahwa DEMANI tidak hanya menjadi lembaga tunggal, namun juga akan menaungi sanggar, padepokan, paguyuban, serta berbagai perkumpulan budaya daerah dari seluruh penjuru Nusantara. Keberadaan komunitas ini akan memperkuat identitas lokal dalam bingkai kebangsaan.
“Kami ingin membangun kembali peradaban Nusantara melalui karya seni, budaya luhur, dan spiritualitas yang telah diwariskan leluhur. Semua ini akan menjadi kekuatan untuk menjawab tantangan zaman,” ungkap Henry.
Untuk mengembangkan kegiatannya, DEMANI membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak. Henry berharap dukungan datang dari pemerintah, koperasi, perbankan, sponsor, dan para dermawan yang peduli terhadap budaya Indonesia.
“Segala karya yang diciptakan akan menjadi bagian dari gerakan budaya yang menciptakan nilai ekonomi. Ini bukan hanya pelestarian budaya, tapi juga upaya mensejahterakan masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Henry menyampaikan visinya yang besar: membawa Indonesia kembali pada kejayaan emas Nusantara. DEMANI ingin mencetak generasi baru yang bukan hanya memahami akar budayanya, tetapi juga menjadi bangsawan, negarawan, ilmuwan, budayawan, usahawan, jutawan, hingga dermawan.
“Sebagai manusia dan seniman, kita dipimpin oleh Tuhan untuk menciptakan karya. Sudah waktunya Indonesia kembali menjadi mercusuar dunia, seperti kejayaan masa lampau,” tutup Henry dengan penuh semangat. (Rin)